Jumat, 17 Oktober 2025

Pendiri TBM Akhyar Center Jadi Juri Lomba GTK Transformatif Guru SD se-Kota Prabumulih



TBM Akhyar Center - Kegiatan GTK Transformatif tingkat Kota Prabumulih kembali menghadirkan sosok inspiratif dari kalangan pegiat literasi. D.A. Akhyar, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Akhyar Center, didaulat menjadi salah satu juri dalam lomba GTK Transformatif bagi guru sekolah dasar se-Kota Prabumulih. Kehadirannya bukan hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap kiprahnya di dunia literasi, tetapi juga sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam mendorong transformasi pendidikan berbasis literasi di daerah.

Dalam lomba yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Prabumulih ini, para guru ditantang untuk menampilkan inovasi pembelajaran yang kreatif, adaptif, dan berdampak. Sebagai juri, D.A. Akhyar menilai karya para peserta dari aspek orisinalitas ide, relevansi dengan kebutuhan siswa abad ke-21, serta nilai literasi yang terkandung dalam praktik pembelajaran. Ia menekankan pentingnya pendidikan yang mengintegrasikan nilai kemanusiaan, kolaborasi, dan kecakapan berpikir kritis—unsur yang selama ini menjadi ruh dari kegiatan TBM Akhyar Center.

D.A. Akhyar dikenal luas sebagai pustakawan berprestasi nasional dan pendiri TBM mandiri yang aktif menggerakkan budaya baca di Prabumulih. Melalui TBM Akhyar Center, ia menginisiasi berbagai program literasi berbasis masyarakat, seperti Bibliobattle, kelas menulis kreatif, dan program literasi keluarga. Kepeduliannya terhadap peningkatan kapasitas guru dan siswa dalam literasi digital serta literasi baca-tulis menjadikan dirinya sosok panutan dalam dunia pendidikan lokal maupun nasional.

Keterlibatan D.A. Akhyar dalam ajang GTK Transformatif ini juga menjadi momentum kolaborasi antara komunitas literasi dan lembaga pendidikan formal. Ia berpendapat bahwa gerakan literasi tidak cukup berhenti di ruang baca, tetapi harus hidup di ruang kelas dan terinternalisasi dalam strategi pembelajaran. Melalui kompetisi ini, ia berharap guru-guru SD di Prabumulih dapat menjadi agen perubahan yang membawa semangat literasi transformatif ke dalam setiap kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan GTK Transformatif ini menjadi bukti bahwa pendidikan di Prabumulih terus berkembang dengan dukungan berbagai pihak, termasuk para pegiat literasi seperti D.A. Akhyar. Kolaborasi lintas sektor antara guru, komunitas, dan pemerintah daerah diharapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan dan berkarakter. Dengan semangat literasi dan inovasi, Prabumulih menapaki langkah maju menuju kota yang cerdas, inklusif, dan berbudaya baca.

Senin, 22 September 2025

Pembelajaran Fiqih Jenazah Berbasis AR: Assemblr sebagai Media Edukatif



TBM Akhyar Center - Fiqih jenazah merupakan salah satu materi penting dalam Pendidikan Agama Islam, mencakup tata cara mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengafani, menyalatkan, hingga menguburkan. Namun, praktik langsung sering kali sulit dilakukan di sekolah karena keterbatasan sarana. Kehadiran teknologi Augmented Reality (AR) melalui Assemblr menjadi solusi inovatif. Dengan visualisasi 3D, siswa dapat mempelajari tahap-tahap fiqih jenazah secara detail, interaktif, dan tetap menjaga adab serta kesakralan materi.

Assemblr memungkinkan guru menampilkan simulasi digital terkait peralatan dan prosedur pengurusan jenazah. Misalnya, cara melipat kain kafan, tata posisi jenazah, hingga susunan shaf dalam salat jenazah dapat divisualisasikan secara jelas. Siswa tidak hanya membaca teori, tetapi juga melihat praktik virtual seolah terjadi di hadapan mereka. Hal ini membantu pemahaman lebih konkret sekaligus menumbuhkan rasa hormat dalam mempelajari amalan yang penuh makna spiritual ini.

Pembelajaran berbasis AR juga memudahkan siswa mengingat tahapan fiqih jenazah secara runtut. Guru dapat merancang skenario interaktif, seperti latihan mengurutkan langkah-langkah mengafani atau memimpin doa dalam salat jenazah. Dengan cara ini, siswa dilatih untuk berpikir sistematis sekaligus aplikatif. Simulasi digital tersebut menutup celah keterbatasan praktik nyata, sehingga pemahaman siswa tetap mendalam meski tanpa praktik langsung di ruang kelas.

Selain aspek pengetahuan, Assemblr turut membangun kesadaran nilai kemanusiaan. Siswa diajak memahami bahwa mengurus jenazah bukan hanya kewajiban syariat, tetapi juga bentuk penghormatan terakhir kepada sesama muslim. Melalui simulasi interaktif, siswa dapat merenungkan makna empati, kepedulian, dan tanggung jawab sosial. Integrasi nilai-nilai tersebut menjadikan pembelajaran fiqih jenazah lebih menyentuh hati, bukan sekadar keterampilan teknis.

Integrasi Assemblr dalam fiqih jenazah menunjukkan bahwa teknologi dapat mendukung penyampaian materi agama secara efektif dan relevan. Visualisasi AR membuat siswa lebih tertarik, memahami materi secara komprehensif, dan menumbuhkan sikap religius yang benar. Dengan pendekatan ini, pembelajaran PAI menjadi lebih hidup, edukatif, dan sesuai dengan kebutuhan generasi digital, tanpa mengurangi kesucian serta adab dalam mengkaji ilmu agama.

Mengenal Rukun dan Tahapan Ibadah Haji secara Virtual melalui Assemblr



TBM Akhyar Center - Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang memiliki tata cara dan tahapan kompleks. Banyak siswa hanya mengenalnya lewat buku atau gambar statis, sehingga sulit membayangkan suasana nyata di Tanah Suci. Kehadiran teknologi Augmented Reality (AR) melalui Assemblr menjadi solusi inovatif. Dengan visualisasi virtual, siswa dapat melihat secara interaktif rukun haji, mulai dari thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, hingga tahallul, sehingga pembelajaran lebih mudah dipahami dan diingat.

Assemblr memungkinkan guru menghadirkan simulasi 3D tentang suasana Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Siswa dapat mengeksplorasi Ka’bah, melihat jalur sa’i antara Shafa dan Marwah, atau menyaksikan proses melempar jumrah secara virtual. Dengan cara ini, mereka seakan ikut merasakan perjalanan haji tanpa harus berada langsung di Mekah. Pengalaman visual ini menjadikan pembelajaran PAI lebih hidup, nyata, dan mendekatkan siswa dengan makna spiritual ibadah.

Selain memperkaya pengetahuan, simulasi haji melalui AR juga memudahkan siswa memahami tahapan ibadah secara runtut. Guru dapat menampilkan alur perjalanan mulai dari ihram, niat, hingga penyelesaian rangkaian haji. Visualisasi interaktif membantu siswa mengingat urutan dengan lebih baik dibandingkan metode konvensional. Hal ini sangat bermanfaat bagi mereka yang kelak berkesempatan menunaikan haji, karena sudah memiliki gambaran awal yang jelas.

Assemblr juga memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar secara mandiri dan kolaboratif. Mereka dapat mengakses simulasi haji dari perangkat pribadi, berdiskusi dengan teman, bahkan membuat presentasi tentang pengalaman virtual tersebut. Aktivitas ini tidak hanya memperkuat pemahaman, tetapi juga melatih keterampilan komunikasi, kerja sama, dan berpikir kritis. Dengan demikian, pembelajaran ibadah haji menjadi sarana integratif antara ilmu, teknologi, dan karakter.

Integrasi ibadah haji dengan teknologi AR membuktikan bahwa agama dan inovasi bisa berjalan beriringan. Assemblr menjadikan rukun dan tahapan haji lebih mudah dipelajari, dipahami, dan dihayati generasi digital. Siswa tidak lagi terbatas pada teori, melainkan memperoleh pengalaman imersif yang menginspirasi. Dengan pendekatan modern ini, pendidikan agama menjadi relevan, menarik, sekaligus menumbuhkan kesadaran spiritual yang mendalam pada diri peserta didik.

Panduan Shalat 3D dengan Assemblr: Alat Peraga Modern untuk Siswa



TBM Akhyar Center - Shalat sebagai tiang agama memerlukan pemahaman yang benar, baik dari segi gerakan maupun bacaan. Namun, tidak semua siswa mudah memahami tata cara shalat hanya melalui teks atau ceramah. Kehadiran teknologi Augmented Reality (AR) melalui Assemblr menjadi solusi modern. Dengan panduan shalat 3D, siswa dapat melihat secara detail setiap gerakan shalat dari takbiratul ihram hingga salam, sehingga pembelajaran menjadi lebih jelas, praktis, dan mudah diikuti.

Assemblr memungkinkan guru menghadirkan alat peraga digital yang interaktif. Siswa dapat mengamati gerakan shalat dari berbagai sudut pandang, memperbesar detail posisi tubuh, dan memahami keterkaitan antara gerakan dengan bacaan. Dengan demikian, mereka tidak hanya menirukan secara mekanis, tetapi juga memahami makna di balik gerakan. Visualisasi tiga dimensi ini memberi pengalaman belajar yang lebih mendalam dibandingkan dengan metode konvensional.

Panduan shalat berbasis AR juga bermanfaat dalam mengatasi perbedaan gaya belajar siswa. Bagi mereka yang visual dan kinestetik, simulasi 3D sangat membantu mempercepat pemahaman. Guru dapat menggunakan Assemblr untuk membuat skenario pembelajaran kolaboratif, seperti latihan bersama dengan panduan digital. Hal ini menumbuhkan semangat belajar aktif, meningkatkan keterlibatan siswa, serta memastikan bahwa tata cara shalat dipelajari dengan benar dan menyenangkan.

Lebih dari sekadar teknis gerakan, panduan shalat 3D melalui Assemblr dapat menanamkan nilai spiritual. Siswa diajak untuk merenungi makna bacaan dan gerakan dengan visualisasi yang menghubungkan akal dan hati. Misalnya, ketika sujud, mereka melihat penekanan pada makna kerendahan di hadapan Allah. Dengan demikian, teknologi bukan hanya media belajar, melainkan sarana memperdalam kekhusyukan dan pemahaman spiritual.

Integrasi Assemblr dalam pembelajaran shalat menunjukkan bahwa teknologi dapat bersinergi dengan nilai-nilai agama. Panduan 3D membuat shalat lebih mudah dipahami generasi digital, tanpa mengurangi kesakralannya. Justru, inovasi ini membantu siswa belajar dengan cara yang relevan, praktis, dan inspiratif. Assemblr hadir sebagai alat peraga modern yang memadukan tradisi ibadah dengan kecanggihan teknologi, sehingga siswa semakin mencintai dan menghayati shalat sebagai kewajiban utama dalam Islam.

Visualisasi Interaktif Zakat melalui Assemblr: Dari Konsep hingga Praktik



TBM Akhyar Center - Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki dimensi spiritual dan sosial. Namun, pemahaman tentang zakat sering kali terbatas pada teori tanpa visualisasi yang memadai. Teknologi Augmented Reality (AR) melalui Assemblr dapat membantu menjembatani kesenjangan ini. Dengan visual interaktif, siswa dapat melihat simulasi perhitungan zakat, jenis-jenis harta yang wajib dizakati, serta distribusinya. Cara ini menjadikan zakat lebih mudah dipahami dan terasa dekat dengan kehidupan nyata.

Assemblr memungkinkan guru menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan. Misalnya, siswa dapat melihat model tiga dimensi hewan ternak atau hasil pertanian yang menjadi objek zakat. Mereka bisa mempelajari ketentuan nisab, haul, dan kadar zakat melalui tampilan grafis yang jelas. Dengan demikian, konsep abstrak zakat berubah menjadi sesuatu yang konkret dan dapat diobservasi langsung, meningkatkan pemahaman sekaligus minat belajar siswa terhadap materi PAI.

Visualisasi zakat melalui AR juga membantu siswa memahami dampak sosial ibadah ini. Assemblr dapat menampilkan alur distribusi zakat kepada mustahik, seperti fakir miskin, amil, dan kelompok lainnya. Siswa melihat secara langsung bagaimana zakat berfungsi sebagai instrumen pemerataan ekonomi dan solidaritas sosial. Hal ini mendorong mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan menyadari peran zakat dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.

Selain mendukung pemahaman, penggunaan Assemblr dalam pembelajaran zakat melatih keterampilan praktis. Siswa bisa melakukan simulasi perhitungan zakat profesi atau perdagangan dengan skenario interaktif. Guru dapat memberi tantangan berbasis kasus nyata sehingga siswa belajar menerapkan konsep zakat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, mereka tidak hanya menghafal aturan, tetapi juga terbiasa berlatih berpikir analitis dan aplikatif sesuai konteks zaman modern.

Integrasi zakat dengan teknologi AR memperlihatkan bahwa agama dan inovasi dapat berjalan seiring. Assemblr menghadirkan pengalaman belajar yang relevan bagi generasi digital, membuat zakat tidak lagi dipandang sebagai kewajiban teoritis, melainkan praktik nyata yang membawa manfaat besar. Dengan memadukan konsep, praktik, dan visualisasi interaktif, pembelajaran zakat menjadi lebih hidup, inspiratif, serta mendorong tumbuhnya kesadaran beragama yang mendalam pada diri siswa.

Menghidupkan Sejarah Islam dengan Teknologi AR: Inovasi Assemblr dalam Pembelajaran PAI



TBM Akhyar Center - Menghidupkan sejarah Islam di era digital menjadi tantangan sekaligus peluang. Teknologi Augmented Reality (AR) hadir sebagai solusi kreatif untuk menjembatani generasi muda dengan kisah-kisah masa lalu. Melalui platform Assemblr, peserta didik dapat melihat visualisasi peristiwa sejarah Islam secara interaktif. Mereka tidak hanya membaca teks, tetapi juga menyaksikan peristiwa seolah-olah hadir di depan mata, sehingga pengalaman belajar menjadi lebih nyata, menyenangkan, dan berkesan.

Assemblr membuka ruang baru bagi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Guru dapat menghadirkan simulasi sejarah, seperti Perang Badar, perjalanan hijrah Nabi, hingga perkembangan peradaban Islam. Dengan teknologi AR, materi yang biasanya terasa abstrak kini tampil lebih konkret. Peserta didik dapat mengeksplorasi detail peristiwa melalui peta 3D, ilustrasi, maupun animasi. Hal ini membantu mereka memahami konteks sejarah secara mendalam dan menumbuhkan kecintaan terhadap Islam.

Inovasi pembelajaran berbasis AR tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga memperkuat daya ingat siswa. Visualisasi interaktif memungkinkan siswa menghubungkan informasi teks dengan pengalaman visual. Misalnya, ketika mempelajari sejarah pembangunan Ka’bah, siswa dapat melihat bentuk bangunan secara tiga dimensi. Cara ini membuat pengetahuan lebih mudah diingat dan diinternalisasi. Seiring perkembangan zaman, metode seperti ini akan semakin relevan untuk mendukung gaya belajar generasi digital.

Penggunaan Assemblr juga memberi peluang kolaborasi antara guru dan siswa. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi, melainkan fasilitator yang mengarahkan eksplorasi. Siswa dapat mengakses aplikasi, berdiskusi, dan mengajukan pertanyaan kritis. Aktivitas ini mendorong keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan kolaboratif. Dengan demikian, pembelajaran PAI tidak hanya menyampaikan fakta sejarah, tetapi juga melatih karakter siswa agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Integrasi teknologi AR melalui Assemblr menegaskan bahwa pembelajaran agama bisa mengikuti arus inovasi. Sejarah Islam bukan sekadar materi hafalan, melainkan kisah inspiratif yang dapat dihidupkan kembali. Dengan dukungan visual interaktif, nilai-nilai Islam lebih mudah dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Assemblr menjadi jembatan antara tradisi dan teknologi, membantu generasi muda mencintai agamanya dengan cara yang relevan, kontekstual, dan sesuai dengan zaman mereka.

Sabtu, 20 September 2025

Assemblr Certified Educator Badge Journey



TBM Akhyar Center - Dalam komunitas ACE, setiap anggota akan mendapatkan pengalaman yang berbeda sesuai dengan level dan badge yang dimiliki. Perjalanan dimulai dari badge Inventor yang mencakup level 1 hingga 3. Pada tahap ini, anggota biasanya memiliki poin berkisar antara 100 hingga 500. Benefit yang didapatkan masih bersifat mendasar, seperti akses ke forum komunitas, kesempatan mengikuti diskusi umum, serta pengakuan awal dengan memperoleh badge Inventor. Tahap ini dirancang sebagai gerbang awal bagi anggota untuk mengenal atmosfer komunitas, berinteraksi dengan sesama peserta, dan membangun dasar pemahaman. Meski benefitnya sederhana, badge Inventor adalah pondasi penting sebelum naik ke level berikutnya, karena di sinilah proses adaptasi, orientasi, serta penanaman semangat kolaborasi dalam komunitas ACE benar-benar dimulai.

Setelah melewati Inventor, anggota yang lebih aktif akan naik ke badge Explorer, yang mencakup level 4 hingga 6 dengan poin sekitar 600 sampai 1.200. Di level ini, benefit semakin berkembang, meliputi semua keistimewaan sebelumnya ditambah akses ke konten eksklusif berupa artikel mendalam, video pembelajaran, serta tips praktis yang jarang tersedia di level dasar. Explorer juga membuka kesempatan bagi anggota untuk mengikuti event online resmi komunitas, sehingga keterlibatan tidak hanya sebatas diskusi forum, tetapi juga pengalaman belajar interaktif. Dengan badge Explorer, anggota mulai merasakan nilai tambah yang nyata karena bisa lebih dekat dengan komunitas inti dan memperoleh wawasan baru dari sumber yang lebih terpercaya. Hal ini menandai langkah penting dalam perjalanan pengembangan diri di komunitas ACE.

Kemudian, anggota dapat berkembang lebih jauh ke level Wizard, yang meliputi level 7 hingga 9 dengan kisaran poin antara 1.300 hingga 2.000. Wizard bukan hanya sekadar badge, tetapi simbol pengakuan bahwa seseorang telah menunjukkan konsistensi, kontribusi, dan pemahaman lebih mendalam dalam komunitas. Benefit yang diperoleh termasuk semua keuntungan sebelumnya, ditambah prioritas dalam sesi tanya jawab dengan mentor atau pakar. Anggota Wizard juga mendapatkan e-sertifikat resmi sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian mereka. Badge ini menjadi tanda bahwa seorang anggota telah bertransformasi menjadi figur yang bisa menjadi inspirasi bagi peserta lain. Wizard adalah fase di mana keterampilan, pengalaman, dan pengaruh mulai diakui secara luas dalam lingkaran komunitas ACE.

Selanjutnya, ada level Enlightener yang mencakup level 10 hingga 12, dengan kisaran poin antara 2.100 sampai 3.000. Anggota Enlightener memperoleh benefit berupa kesempatan menjadi kontributor, baik dalam bentuk artikel, ide, maupun konten kreatif yang ditampilkan oleh komunitas. Selain itu, mereka juga berhak atas diskon khusus untuk mengikuti program pelatihan, serta akses ke grup mentoring terbatas yang eksklusif. Enlightener bukan hanya peserta, tetapi juga berperan sebagai penerang bagi anggota lain. Mereka mulai terlibat dalam berbagi pengetahuan, membangun ide bersama, dan memberi inspirasi. Dengan badge ini, komunitas ACE menunjukkan bahwa perjalanan belajar bukan hanya menerima manfaat, tetapi juga memberikan kembali kontribusi yang bermanfaat bagi banyak orang di dalam lingkarannya.

Naik lebih tinggi lagi, terdapat badge Maven yang berlaku untuk level 13 hingga 15, dengan rentang poin antara 3.100 sampai 4.500. Badge Maven adalah simbol bergengsi karena melambangkan keahlian yang diakui oleh komunitas. Benefit yang diterima meliputi semua fasilitas sebelumnya, ditambah kesempatan tampil sebagai pembicara komunitas, baik dalam event online maupun offline. Selain itu, anggota Maven juga berhak memperoleh merchandise eksklusif yang hanya diberikan kepada mereka yang mencapai tingkatan ini. Badge Maven menempatkan anggotanya pada posisi yang lebih dihormati, karena mereka dianggap memiliki kapasitas untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas. Dengan begitu, komunitas ACE semakin hidup dengan kontribusi nyata dari para Maven yang menjadi teladan dalam keterlibatan aktif dan produktif.

Puncak perjalanan anggota komunitas adalah badge Trailblazer, yang mencakup level 16 hingga 18 dengan akumulasi poin di atas 4.600. Badge ini adalah simbol tertinggi yang hanya bisa dicapai oleh mereka yang konsisten, berdedikasi, serta berpengaruh besar dalam komunitas. Benefit yang didapatkan sangat eksklusif, seperti akses VIP ke semua event, baik online maupun offline, serta kesempatan untuk membangun networking langsung dengan para leader dan pakar. Anggota Trailblazer juga memperoleh penghargaan khusus dari komunitas sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi luar biasa. Dengan posisi ini, Trailblazer bukan hanya anggota, tetapi juga pilar komunitas yang menjaga semangat kolaborasi, inovasi, dan pengembangan diri. Badge ini menjadi tujuan tertinggi yang diidamkan oleh banyak peserta komunitas ACE.

Dengan adanya sistem level, badge, dan benefit yang berjenjang, komunitas ACE berhasil menciptakan ekosistem belajar yang dinamis dan berkelanjutan. Setiap badge memberikan motivasi tersendiri, sekaligus tantangan bagi anggota untuk lebih aktif, berkontribusi, dan mengembangkan potensi. Dari Inventor yang sederhana hingga Trailblazer yang prestisius, semuanya memiliki peran penting dalam memperkuat jaringan, menumbuhkan semangat berbagi, dan membangun rasa kebersamaan. Skema ini bukan sekadar penghargaan simbolis, melainkan strategi untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan keterlibatan. Dengan begitu, komunitas ACE tidak hanya menjadi wadah berkumpul, tetapi juga ruang inspiratif yang mampu menumbuhkan pemimpin, inovator, dan pembelajar sejati yang siap menghadapi tantangan di masa depan.

Jumat, 19 September 2025

Menghidupkan Dakwah dengan Teknologi 3D di Assemblr



TBM Akhyar Center - Dakwah merupakan sarana utama dalam menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia. Namun, metode dakwah tradisional yang hanya mengandalkan ceramah atau tulisan terkadang terasa kurang menarik bagi generasi muda. Di era digital ini, teknologi hadir untuk memperkaya cara berdakwah. Salah satu inovasi yang menonjol adalah penggunaan aplikasi Assemblr, yang memungkinkan dakwah disampaikan melalui visualisasi 3D sehingga lebih interaktif, mudah dipahami, dan relevan dengan kehidupan modern.

Assemblr memberi kesempatan para dai dan pendidik Islam untuk menghadirkan pesan dakwah dengan visual yang hidup. Misalnya, penjelasan tentang pentingnya shalat dapat diperkuat dengan simulasi gerakan shalat 3D yang jelas. Jamaah tidak hanya mendengar nasihat, tetapi juga menyaksikan contoh nyata yang bisa mereka ikuti. Dakwah pun menjadi lebih efektif karena pesan disampaikan secara audio-visual, sesuai dengan kebiasaan generasi digital yang terbiasa dengan konten visual.

Selain itu, dakwah melalui Assemblr dapat memperkuat pemahaman tentang kisah-kisah Islami. Misalnya, kisah Nabi Ibrahim dapat ditampilkan dalam bentuk animasi 3D yang menggambarkan perjuangannya. Dengan visualisasi tersebut, jamaah akan lebih mudah meresapi nilai kesabaran dan keikhlasan. Pengalaman interaktif ini menambah kedalaman dakwah, karena jamaah tidak hanya menerima pesan secara verbal, tetapi juga merasakan suasana yang tergambar secara digital dan nyata.

Assemblr juga dapat menjadi media dakwah yang menghubungkan nilai-nilai Islam dengan isu kekinian. Contohnya, materi tentang menjaga lingkungan bisa divisualisasikan dengan gambaran bumi yang sehat dan bumi yang rusak akibat ulah manusia. Dengan pendekatan 3D, pesan dakwah lebih menyentuh, karena jamaah dapat melihat langsung dampak perbuatan manusia terhadap ciptaan Allah. Hal ini menjadikan dakwah lebih kontekstual, aplikatif, dan relevan dengan tantangan kehidupan sehari-hari.

Keunggulan lain Assemblr adalah fleksibilitasnya dalam menjangkau berbagai kalangan. Materi dakwah bisa dibagikan secara digital melalui ponsel, sehingga dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Generasi muda yang gemar menggunakan gadget dapat belajar Islam dengan cara yang menyenangkan. Sementara itu, para guru atau ustadz dapat memanfaatkan Assemblr untuk memperkaya kajian di kelas maupun di masjid. Dengan begitu, dakwah menjadi lebih luas dan tidak terbatas ruang maupun waktu.

Interaktivitas dalam Assemblr juga membuka ruang kolaborasi. Jamaah atau pelajar dapat bersama-sama mengeksplorasi materi dakwah yang disajikan. Mereka bisa bertanya, berdiskusi, bahkan membuat projek dakwah kreatif berbasis 3D. Hal ini menjadikan dakwah tidak lagi satu arah, melainkan interaktif dan partisipatif. Dengan cara ini, umat Islam tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi ikut aktif membangun pemahaman dan kecintaan terhadap ajaran Islam yang disampaikan secara kreatif.

Menghidupkan dakwah dengan teknologi 3D di Assemblr adalah langkah nyata menjawab kebutuhan zaman. Visualisasi interaktif membuat pesan agama lebih mudah diterima, terutama oleh generasi digital yang terbiasa dengan media visual. Dakwah tetap menjaga substansi ajaran Islam, tetapi cara penyampaiannya disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Dengan inovasi ini, nilai-nilai Islam dapat terus tersebar luas, menyentuh hati, dan menginspirasi umat untuk mengamalkan ajaran Allah dalam kehidupan sehari-hari.(*)

© Copyright 2019-2025 Akhyar Center Indonesia | All Right Reserved