Selasa, 27 Mei 2025

Pendidikan Berkualitas untuk Semua: BGTK Sumsel Paparkan Program 2025 di Prabumulih

 


Akhyar Center Indonesia — Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Sumatera Selatan menggelar sosialisasi program kerja tahun 2025 yang berlangsung di Kota Prabumulih. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih yang diwakili oleh Pengawas SMP, Sutarno Hadi. Dalam sambutannya, Sutarno menyampaikan apresiasi atas program priotitas BGTK Sumsel dalam menyebarluaskan informasi strategis tentang kebijakan pendidikan nasional kepada para pemangku kepentingan daerah.

Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Sugiyanto, perwakilan dari BGTK Sumsel, yang memaparkan berbagai program prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2025. Ada 12 program utama yang menjadi fokus, di antaranya Pembelajaran Mendalam, Koding dan Kecerdasan Artifisial, Bimbingan Konseling, Diklat untuk Guru Pendamping Khusus, serta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Keseluruhan program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik di seluruh Sumatera Selatan.

Dalam sesi pemaparan, Sugiyanto juga menekankan pentingnya partisipasi multipihak dalam mewujudkan pendidikan bermutu. Materi presentasi menyoroti peran strategis pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mendukung transformasi pendidikan. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa.

Peran pemerintah pusat dijelaskan sebagai penyusun kebijakan pendidikan nasional yang harus diterjemahkan dan dilaksanakan secara adaptif oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah sendiri memiliki tanggung jawab besar dalam memimpin transformasi pendidikan, termasuk menetapkan program prioritas serta meningkatkan kompetensi guru sesuai standar pelayanan minimal (SPM) bidang pendidikan.

Sementara itu, masyarakat diharapkan aktif dalam mendukung langkah-langkah strategis pemerintah serta terlibat dalam kolaborasi lintas sektor. Keterlibatan masyarakat dianggap sebagai faktor penting dalam implementasi kebijakan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan lokal. Perusahaan swasta pun tidak luput dari perhatian, karena dukungan mereka melalui kemitraan strategis dinilai mampu mempercepat proses transformasi pembelajaran di era digital saat ini.

Sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antara BGTK Sumsel dengan pemerintah daerah, satuan pendidikan, serta pihak-pihak terkait lainnya. Dengan adanya penyampaian langsung dari narasumber, para peserta kegiatan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai arah dan tujuan program pendidikan di tahun mendatang.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber, yang membahas implementasi program secara teknis di lapangan. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh pihak dapat bergerak selaras dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkualitas di seluruh pelosok Sumatera Selatan, khususnya di Kota Prabumulih. (*)

Kamis, 08 Mei 2025

Sinergi UNY dan Masyarakat lewat Inovasi Teknologi Pendidikan


Pendahuluan

Perkembangan zaman yang semakin pesat, terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, telah menciptakan disrupsi yang signifikan di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan tinggi. Transformasi digital bukan lagi merupakan pilihan tambahan, melainkan menjadi sebuah keniscayaan untuk menjawab tantangan globalisasi, efisiensi pelayanan, dan relevansi akademik di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Perubahan ini menuntut institusi pendidikan tinggi untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga proaktif dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam seluruh proses pendidikan. Dalam konteks ini, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menempatkan diri sebagai aktor strategis yang berkomitmen untuk menjalankan transformasi digital secara sistematis dan inklusif, guna memastikan bahwa pendidikan tetap relevan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.

Sebagai institusi pendidikan tinggi yang mengemban amanat Tridarma Perguruan Tinggi – yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat – UNY tidak memandang prinsip ini sekadar sebagai jargon administratif. Sebaliknya, Tridarma tersebut dijadikan sebagai fondasi dalam membentuk sinergi antara akademisi, peneliti, mahasiswa, dan masyarakat dalam satu ekosistem pembelajaran yang dinamis. Dalam praktiknya, UNY telah melakukan berbagai inovasi berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran daring dan luring yang lebih efektif dan fleksibel. Pengembangan Learning Management System (LMS), pemanfaatan platform digital untuk kolaborasi riset lintas disiplin, serta digitalisasi layanan akademik menjadi wujud konkret bagaimana teknologi digunakan untuk memperkuat capaian tridarma secara holistik.

Transformasi digital di UNY juga tercermin dalam strategi penguatan peran penelitian dan publikasi ilmiah. Dengan memanfaatkan repositori digital, jurnal daring, dan platform open access, UNY membuka akses yang luas terhadap hasil-hasil riset yang dihasilkan oleh sivitas akademika. Ini tidak hanya mempercepat diseminasi ilmu pengetahuan, tetapi juga memungkinkan kolaborasi yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Teknologi menjadi alat yang mempertemukan peneliti dengan pemangku kepentingan lain, seperti industri, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil, sehingga hasil penelitian dapat diimplementasikan secara nyata untuk menjawab persoalan riil di lapangan.

Dalam aspek pengabdian kepada masyarakat, UNY juga mengadopsi pendekatan teknologi untuk menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas dan beragam. Program-program pemberdayaan berbasis digital, pelatihan daring untuk guru dan pelaku UMKM, serta aplikasi-aplikasi edukatif yang dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa menunjukkan bahwa UNY tidak hanya hadir sebagai lembaga akademik, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial. Teknologi dimanfaatkan sebagai medium untuk memperluas cakupan pengabdian dan memastikan akses yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas.

Keterbukaan informasi publik melalui situs resmi UNY di https://uny.ac.id menjadi cerminan lain dari semangat transformasi digital yang dijalankan secara konsisten oleh universitas ini. Situs tersebut tidak hanya berfungsi sebagai portal informasi, tetapi juga sebagai sarana interaktif bagi masyarakat luas untuk mengenal lebih dekat aktivitas pendidikan, riset, pengabdian, dan kerja sama yang dilakukan oleh UNY. Dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai jembatan komunikasi, UNY menunjukkan komitmennya dalam membangun institusi pendidikan yang transparan, partisipatif, dan akuntabel. Secara keseluruhan, upaya digitalisasi yang dijalankan UNY merupakan bagian integral dari visi untuk menjadi universitas berkelas dunia yang responsif terhadap perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat.



Pendidikan Digital dan Akses Merata


Transformasi teknologi dalam dunia pendidikan tidak hanya menjadi respons atas perkembangan zaman, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam memastikan pemerataan akses pendidikan yang berkualitas. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memanfaatkan momentum ini dengan mengembangkan sistem pembelajaran daring (e-learning) yang memungkinkan terwujudnya pendidikan tanpa batas geografis. Melalui platform digital yang dirancang secara komprehensif, mahasiswa dapat mengakses materi kuliah, berdiskusi, dan mengerjakan tugas secara fleksibel. Inisiatif ini sangat relevan dalam konteks pendidikan tinggi di era digital, di mana mobilitas, efisiensi, dan fleksibilitas menjadi kebutuhan utama bagi peserta didik dari berbagai latar belakang sosial dan wilayah.

Lebih dari sekadar menyediakan layanan pembelajaran daring bagi mahasiswa, UNY memperluas jangkauan transformasi digitalnya dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan dan workshop digital bagi umum. Pelatihan ini mencakup peningkatan literasi digital, pemanfaatan aplikasi pendidikan, serta pelatihan keterampilan teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar. Tujuannya adalah agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga mampu mengelolanya secara produktif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, teknologi bukan diposisikan sebagai penghalang, melainkan sebagai instrumen pemberdayaan yang membuka peluang lebih luas dalam pengembangan kapasitas individu.

Dalam mendukung agenda tersebut, UNY mengandalkan peran strategis pusat-pusat unggulan seperti Pusat Inovasi Pendidikan dan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pusat-pusat ini tidak hanya menjadi laboratorium inovasi, tetapi juga menjadi jembatan antara kampus dan masyarakat, khususnya sekolah-sekolah di daerah tertinggal. Program-program yang dihasilkan mencakup pengembangan konten pembelajaran digital, pelatihan guru berbasis teknologi, hingga penyediaan perangkat lunak edukatif yang dapat diakses secara bebas. UNY secara aktif membangun kolaborasi lintas sektor untuk memastikan bahwa solusi yang dihasilkan relevan dengan kebutuhan lapangan dan dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.

Upaya ini sejalan dengan semangat pemerataan pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pembangunan nasional dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin keempat tentang pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata. Pendidikan berbasis teknologi menjadi sarana penting dalam menjangkau kelompok-kelompok yang selama ini terpinggirkan, baik karena keterbatasan infrastruktur, akses geografis, maupun faktor ekonomi. UNY dengan pendekatan teknologinya menunjukkan bahwa digitalisasi pendidikan tidak boleh memperdalam ketimpangan, tetapi justru harus menjadi jalan keluar dalam menghapus kesenjangan akses terhadap ilmu pengetahuan.

Dengan strategi yang sistematis dan berbasis data, UNY menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang kuat. Pendidikan digital yang inklusif dan merata bukan sekadar retorika, melainkan bagian integral dari misi universitas untuk melayani masyarakat secara luas. Inisiatif-inisiatif yang dilakukan UNY mencerminkan orientasi jangka panjang dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan sensitif terhadap kebutuhan sosial. Dengan demikian, UNY telah menempatkan dirinya sebagai pelopor transformasi pendidikan digital yang berkeadilan di tingkat nasional.


Riset Inovatif Berbasis Teknologi


Sebagai bagian dari komitmen dalam mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) secara aktif mendorong kegiatan riset yang berorientasi pada inovasi pendidikan berbasis teknologi. Dalam konteks era digital, riset semacam ini menjadi sangat strategis karena mampu menjawab tantangan pembelajaran abad ke-21 yang menuntut pendekatan yang adaptif, personal, dan berbasis data. Beberapa contoh konkret dari hasil riset ini antara lain adalah pengembangan aplikasi pembelajaran adaptif yang dapat menyesuaikan konten dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa, media pembelajaran berbasis augmented reality (AR) untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik, serta sistem evaluasi digital yang memungkinkan guru melakukan penilaian secara real-time dan lebih objektif.

Keunggulan pendekatan riset yang dilakukan UNY terletak pada integrasi antara inovasi teknologi dan konteks pendidikan lokal. Penelitian tidak hanya dilakukan di laboratorium atau untuk keperluan publikasi ilmiah semata, melainkan diarahkan agar dapat menjawab permasalahan nyata di lapangan. Hal ini tercermin dalam berbagai program riset terapan yang melibatkan kolaborasi lintas disiplin, baik antar fakultas maupun dengan institusi mitra seperti sekolah, pemerintah daerah, dan lembaga swadaya masyarakat. Melalui pendekatan ini, hasil riset tidak berhenti pada tingkat konsep atau prototipe, tetapi mampu diimplementasikan untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di berbagai level.

Salah satu strategi unik yang diterapkan UNY dalam menjembatani riset dan pengabdian kepada masyarakat adalah melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik berbasis teknologi. Dalam program ini, mahasiswa dan dosen terjun langsung ke lapangan untuk membantu sekolah atau lembaga masyarakat dalam mengadopsi solusi digital. Kegiatan ini meliputi pendampingan dalam penggunaan aplikasi pembelajaran, digitalisasi administrasi sekolah, pelatihan guru dalam pemanfaatan media interaktif, hingga pengembangan konten edukatif lokal berbasis teknologi. Melalui model ini, riset menjadi lebih bermakna karena langsung berdampak pada peningkatan kapasitas masyarakat dan institusi pendidikan di tingkat akar rumput.

Lebih lanjut, UNY juga menekankan pentingnya membangun ekosistem riset yang berkelanjutan dan kolaboratif. Pengembangan pusat riset unggulan, penyediaan dana hibah internal untuk riset inovatif, serta pembentukan komunitas riset mahasiswa menjadi bagian dari strategi untuk mendorong atmosfer ilmiah yang produktif dan kreatif. Selain itu, keterlibatan UNY dalam konsorsium riset nasional dan internasional turut memperluas jejaring dan memperkuat relevansi hasil penelitian yang dilakukan. Dengan kata lain, riset di UNY tidak hanya bersifat responsif terhadap perkembangan teknologi, tetapi juga transformatif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kehidupan masyarakat secara luas.

Dengan pendekatan riset yang terintegrasi, adaptif, dan aplikatif, UNY menunjukkan peran strategisnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang turut mendorong kemajuan teknologi yang humanistik. Inovasi yang lahir dari dunia akademik tidak hanya ditujukan untuk kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk menciptakan dampak sosial yang konkret dan berkelanjutan. Model riset seperti ini menjadi representasi dari komitmen UNY untuk tetap relevan di tengah dinamika perubahan zaman, sekaligus sebagai kontribusi nyata dalam membentuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerdas, inklusif, dan berbasis teknologi.


Kesimpulan

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah membuktikan diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul dalam penyelenggaraan pendidikan, tetapi juga berperan aktif sebagai agen perubahan sosial. Transformasi teknologi yang diintegrasikan ke dalam seluruh aspek Tridarma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—menunjukkan komitmen UNY untuk menjawab tantangan zaman secara adaptif dan strategis. Inisiatif ini tidak berhenti pada penguasaan teknologi, melainkan diarahkan untuk menghasilkan dampak nyata yang menyentuh kehidupan masyarakat, terutama dalam hal peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan.

Pendekatan yang dilakukan UNY bersifat holistik dan partisipatif. Pendidikan digital dikembangkan tidak hanya untuk efisiensi internal, tetapi juga untuk memperluas akses pembelajaran hingga ke daerah terpencil. Riset-riset inovatif diarahkan agar aplikatif dan kontekstual, serta berorientasi pada penyelesaian masalah nyata. Sementara itu, pengabdian masyarakat dilaksanakan secara inklusif dan kolaboratif, dengan memperhatikan kebutuhan lokal dan pemberdayaan komunitas. Semua ini menunjukkan bahwa UNY tidak sekadar menjadi pusat ilmu, melainkan juga mitra aktif dalam membangun masyarakat yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing di era digital.

Oleh karena itu, semangat perubahan dan inovasi yang digagas UNY perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat luas. Kolaborasi yang terbuka dan sinergis menjadi kunci dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan lebih inklusif dalam menjangkau semua kalangan. Untuk mengetahui lebih lanjut dan ikut terlibat dalam berbagai program unggulan UNY, masyarakat dapat mengakses situs resmi universitas di https://uny.ac.id. Di sana terbuka berbagai peluang partisipasi dalam mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih maju, merata, dan berkelanjutan. (*)


Selasa, 06 Mei 2025

Dari Rumah, untuk Bangsa: Kisah Guru Sumatera Selatan Dirikan Taman Bacaan

 


Akhyar Center Indonesia - D.A. Akhyar adalah sosok guru yang dikenal memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan di Provinsi Sumatera Selatan. Selama bertahun-tahun mengabdi di dunia pendidikan, ia melihat langsung bagaimana tantangan dalam meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja. Minimnya akses terhadap buku dan kurangnya ruang belajar yang nyaman menjadi alasan utama rendahnya literasi di daerah tempat ia mengajar.

Melihat kenyataan tersebut, D.A. Akhyar tidak tinggal diam. Dengan semangat yang kuat untuk menciptakan perubahan, ia memutuskan untuk mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) secara mandiri. Keputusan ini bukanlah hal mudah, apalagi dilakukan tanpa bantuan dana dari pemerintah atau lembaga donor. Namun bagi Akhyar, pendidikan adalah tanggung jawab moral, dan ia bersedia mengorbankan sebagian dari penghasilannya demi membuka akses literasi bagi masyarakat.

Dengan memanfaatkan sebagian ruang rumahnya, ia mulai membangun TBM dari nol. Buku-buku awal dikumpulkan dari koleksi pribadi, ditambah hasil sumbangan dari rekan-rekannya yang peduli,  Ia bahkan rela menyisihkan sebagian gaji bulanannya untuk membeli buku baru, majalah anak, hingga ensiklopedia. Meski sederhana, tempat ini kini menjadi surga bagi anak-anak di lingkungan sekitar yang ingin membaca dan belajar di luar jam sekolah. TBM Akhyar Center didirikan di saat Covid melanda dunia tahun 2019, dan seiring berjalanya waktu TBM Akhyar Center mendapatkan hibah 1000 buku dari Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2024.

Tidak hanya menyediakan buku bacaan, D.A. Akhyar juga aktif mengadakan berbagai kegiatan edukatif di TBM. Ia mengajak anak-anak menulis cerita pendek, belajar menggambar, bahkan mengundang relawan untuk memberikan kelas inspiratif. Suasana belajar yang menyenangkan membuat TBM ini semakin ramai dikunjungi, terutama pada sore hari dan akhir pekan. Anak-anak yang sebelumnya lebih banyak menghabiskan waktu bermain gawai, kini mulai rajin berkunjung untuk membaca dan berdiskusi.

TBM yang ia dirikan telah membawa dampak positif tidak hanya bagi anak-anak, tapi juga bagi orang tua dan masyarakat umum. Banyak orang tua mulai menyadari pentingnya kebiasaan membaca sejak dini dan mendukung anak-anak mereka untuk aktif datang ke TBM. Beberapa warga bahkan turut menyumbangkan buku atau alat tulis sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif mulia ini. Semangat gotong royong mulai tumbuh, memperkuat rasa kepedulian di tengah masyarakat.

Meski masih menghadapi banyak keterbatasan—seperti jumlah buku yang belum mencukupi dan fasilitas yang terbatas—Akhyar tidak patah semangat. Ia percaya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Baginya, TBM bukan sekadar ruang baca, tapi juga simbol harapan bahwa masa depan yang cerah bisa diraih melalui ilmu dan literasi. Ia berharap, langkah yang ia ambil ini bisa menginspirasi guru-guru lain untuk turut berbuat hal serupa di wilayahnya masing-masing.

D.A. Akhyar adalah contoh nyata bahwa dedikasi seorang guru bisa melampaui ruang kelas. Dengan kepedulian dan semangat yang tulus, ia menghadirkan cahaya baru di tengah keterbatasan. Taman Bacaan Masyarakat yang ia dirikan menjadi bukti bahwa perjuangan untuk mencerdaskan bangsa bisa dimulai dari rumah sendiri, dari hati yang ingin berbagi, dan dari keyakinan bahwa setiap anak berhak mendapatkan akses pengetahuan yang layak. (*)

Selasa, 21 Januari 2025

Pentingnya Menulis dan Membaca di Era Digital 5.0



TBM Akhyar Center Indonesia - Di era Digital 5.0, di mana teknologi semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan menulis dan membaca menjadi lebih penting dari sebelumnya. Transformasi digital tidak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tetapi juga cara kita mengakses informasi. Dalam dunia yang dipenuhi dengan data dan informasi yang melimpah, keterampilan literasi yang baik menjadi kunci untuk menyaring informasi yang relevan dan berkualitas.

Menulis adalah sarana ekspresi diri yang memungkinkan individu untuk menyampaikan ide, pemikiran, dan perasaan secara jelas. Di era di mana media sosial dan platform digital mendominasi interaksi, kemampuan menulis yang baik membantu kita menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan menulis, kita tidak hanya membagikan informasi, tetapi juga membangun koneksi dan menciptakan komunitas di dunia maya.

Sementara itu, membaca menjadi landasan penting untuk memahami konteks informasi yang kita terima. Di tengah banyaknya berita palsu dan informasi yang menyesatkan, kemampuan untuk membaca dengan kritis sangat diperlukan. Membaca bukan hanya tentang memahami kata-kata di halaman, tetapi juga tentang menganalisis dan mengevaluasi informasi untuk mengambil keputusan yang tepat. Keterampilan ini membantu kita menjadi konsumen informasi yang lebih bijak.

Di era Digital 5.0, literasi digital juga menjadi bagian integral dari kemampuan membaca dan menulis. Memahami cara menggunakan alat digital, seperti perangkat lunak pengolah kata dan platform pembelajaran online, sangat penting untuk meningkatkan keterampilan literasi. Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat mengakses berbagai sumber daya pendidikan yang dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan menulis kita.

Secara keseluruhan, menulis dan membaca di era Digital 5.0 bukan hanya sekadar kegiatan akademis, tetapi juga keterampilan hidup yang krusial. Keterampilan ini memungkinkan kita untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, berkomunikasi secara efektif, dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat. Dengan meningkatkan literasi kita, kita tidak hanya mempersiapkan diri untuk tantangan masa depan, tetapi juga berkontribusi pada masyarakat yang lebih terinformasi dan terhubung.

Rabu, 15 Januari 2025

Pendiri TBM Akhyar Center Diberi Apresiasi BGP Sumatera Selatan




TBM Akhyar Center Indonesia - Pendiri TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Akhyar Center menerima penghargaan dari Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Selatan. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi dan komitmennya dalam dunia pendidikan. Dengan berbagai program yang mendukung literasi dan pendidikan anak-anak, TBM Akhyar Center telah menjadi salah satu pelopor dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya.

Sebagai seorang pendidik, pendiri TBM Akhyar Center tidak hanya berfokus pada pengajaran formal, tetapi juga berusaha menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan inklusif. Dengan berbagai kegiatan seperti diskusi, workshop, dan pembacaan buku, anak-anak didorong untuk mengembangkan minat baca dan berpikir kritis. Ini adalah langkah penting dalam membentuk karakter dan kemampuan intelektual mereka.

Penghargaan dari Balai Guru Penggerak mencerminkan pengakuan atas usaha yang telah dilakukan oleh pendiri TBM dalam memberdayakan masyarakat melalui pendidikan. Dalam menghadapi tantangan yang ada, seperti minimnya akses pendidikan berkualitas dan rendahnya tingkat literasi, TBM Akhyar Center hadir sebagai solusi yang inovatif. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, TBM mampu menjangkau lebih banyak anak dan memberikan mereka kesempatan untuk belajar.

Dukungan dari komunitas juga menjadi salah satu faktor kunci dalam keberhasilan TBM Akhyar Center. Banyak relawan dan orang tua yang aktif terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan, menciptakan sinergi yang positif. Penghargaan ini tidak hanya menjadi pencapaian bagi pendiri, tetapi juga bagi seluruh tim dan komunitas yang mendukung perjalanan TBM.

Ke depan, TBM Akhyar Center berencana untuk terus mengembangkan program-programnya dan menjangkau lebih banyak anak-anak di Sumatera Selatan. Dengan semangat yang sama, pendiri dan timnya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan dan menciptakan generasi yang cerdas dan berdaya saing. Penghargaan ini menjadi motivasi tambahan untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

© Copyright 2024 Akhyar Center Indonesia | All Right Reserved