Update Terbaru
Update Terbaru
Update Terbaru
Penerbitan
Dokumentasi
Kamis, 29 Mei 2025
Selasa, 27 Mei 2025
.jpeg)
Pendidikan Berkualitas untuk Semua: BGTK Sumsel Paparkan Program 2025 di Prabumulih
Akhyar Center Indonesia — Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Sumatera Selatan menggelar sosialisasi program kerja tahun 2025 yang berlangsung di Kota Prabumulih. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih yang diwakili oleh Pengawas SMP, Sutarno Hadi. Dalam sambutannya, Sutarno menyampaikan apresiasi atas program priotitas BGTK Sumsel dalam menyebarluaskan informasi strategis tentang kebijakan pendidikan nasional kepada para pemangku kepentingan daerah.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Sugiyanto, perwakilan dari BGTK Sumsel, yang memaparkan berbagai program prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2025. Ada 12 program utama yang menjadi fokus, di antaranya Pembelajaran Mendalam, Koding dan Kecerdasan Artifisial, Bimbingan Konseling, Diklat untuk Guru Pendamping Khusus, serta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Keseluruhan program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik di seluruh Sumatera Selatan.
Dalam sesi pemaparan, Sugiyanto juga menekankan pentingnya partisipasi multipihak dalam mewujudkan pendidikan bermutu. Materi presentasi menyoroti peran strategis pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mendukung transformasi pendidikan. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa.
Peran pemerintah pusat dijelaskan sebagai penyusun kebijakan pendidikan nasional yang harus diterjemahkan dan dilaksanakan secara adaptif oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah sendiri memiliki tanggung jawab besar dalam memimpin transformasi pendidikan, termasuk menetapkan program prioritas serta meningkatkan kompetensi guru sesuai standar pelayanan minimal (SPM) bidang pendidikan.
Sementara itu, masyarakat diharapkan aktif dalam mendukung langkah-langkah strategis pemerintah serta terlibat dalam kolaborasi lintas sektor. Keterlibatan masyarakat dianggap sebagai faktor penting dalam implementasi kebijakan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan lokal. Perusahaan swasta pun tidak luput dari perhatian, karena dukungan mereka melalui kemitraan strategis dinilai mampu mempercepat proses transformasi pembelajaran di era digital saat ini.
Sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antara BGTK Sumsel dengan pemerintah daerah, satuan pendidikan, serta pihak-pihak terkait lainnya. Dengan adanya penyampaian langsung dari narasumber, para peserta kegiatan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai arah dan tujuan program pendidikan di tahun mendatang.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber, yang membahas implementasi program secara teknis di lapangan. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh pihak dapat bergerak selaras dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkualitas di seluruh pelosok Sumatera Selatan, khususnya di Kota Prabumulih. (*)
Senin, 26 Mei 2025
.jpeg)
Filosofi Logo TBM Akhyar Center
Filosofi Logo TBM Akhyar Center
Logo TBM Akhyar Center bukan sekadar lambang visual, melainkan representasi mendalam dari identitas, semangat, dan cita-cita besar gerakan literasi yang lahir dari masyarakat dan untuk masyarakat. Setiap elemen dalam logo mengandung makna simbolik yang kuat dan terhubung erat dengan akar budaya serta visi transformasi literasi di Prabumulih. Logo ini menjadi manifestasi nilai-nilai luhur yang diusung oleh TBM Akhyar Center dalam perjuangannya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalan literasi yang berakar pada kearifan lokal dan berorientasi global.
Warna Emas dan Hitam: Elegansi dalam Kesederhanaan
Warna emas dalam logo melambangkan kemuliaan dan harapan. Emas menggambarkan pencerahan yang lahir dari proses membaca dan belajar—dua kegiatan yang menjadi inti dari gerakan literasi. Ia mencerminkan kilau harapan bagi masa depan masyarakat yang tercerahkan dan beradab. Sementara itu, warna hitam menyimbolkan kekuatan, ketegasan, dan kestabilan. Hitam menjadi fondasi kokoh bagi TBM Akhyar Center dalam membangun gerakan literasi yang konsisten, tangguh, dan berkelanjutan, tak mudah goyah oleh arus zaman maupun tantangan sosial.
Tulisan “TBM” di Puncak Logo: Pilar Literasi Masyarakat
Huruf kapital “TBM” yang berada di bagian puncak logo tampil mencolok dan gagah. Penempatan ini menegaskan posisi Taman Bacaan Masyarakat sebagai garda terdepan pendidikan nonformal di tengah masyarakat. Letaknya di puncak melambangkan arah perjuangan yang menjulang tinggi, penuh semangat dan harapan untuk mencerdaskan bangsa dari akar rumput. TBM bukan hanya tempat membaca, melainkan institusi rakyat yang membangun kecerdasan kolektif secara inklusif dan menyeluruh.
Buku Terbuka di Dasar Logo: Sumber Ilmu, Gerbang Perubahan
Buku terbuka yang terletak di dasar logo menjadi lambang dari keterbukaan akses terhadap ilmu pengetahuan. Ia mencerminkan semangat inklusivitas dan kesediaan untuk berbagi ilmu kepada semua lapisan masyarakat. Setiap halaman yang terbuka adalah undangan untuk menjelajah, memahami, dan membentuk karakter yang kuat. Penempatan buku di dasar juga menegaskan bahwa seluruh pencapaian dan pertumbuhan bermula dari fondasi literasi—yakni membaca, memahami, dan belajar secara berkelanjutan.
Daun Nanas Tumbuh dari Buku: Akar Lokal, Wawasan Global
Di atas buku terbuka tumbuh bentuk daun yang menyerupai mahkota nanas, ikon khas Kota Prabumulih. Unsur ini menegaskan akar lokal dari TBM Akhyar Center—bahwa gerakan ini lahir dari dan untuk masyarakat setempat. Mahkota nanas menjadi lambang kearifan lokal yang dijunjung tinggi, sekaligus menandai arah pertumbuhan menuju wawasan global. Daun nanas yang menjulang mengisyaratkan literasi yang hidup, yang terus tumbuh di tanah subur budaya baca dan tak pernah berhenti menggapai langit pengetahuan.
Lingkaran Gelap yang Mengelilingi: Simbol Perlindungan dan Kesatuan
Lingkaran berwarna hitam yang melingkupi seluruh elemen logo melambangkan kesatuan, kontinuitas, dan perlindungan. Ia menjadi simbol komunitas yang saling terhubung dalam satu misi mulia: membentuk masyarakat literat yang tangguh dan inklusif. Lingkaran juga menegaskan bahwa TBM Akhyar Center hadir sebagai ruang aman bagi siapa pun yang ingin belajar, berdiskusi, dan bertumbuh. Nilai-nilai literasi dilindungi dan dirawat dalam ruang ini, menjadikannya rumah bersama bagi para pencinta ilmu.
Tulisan “Akhyar Center”: Identitas, Cita, dan Amanah
Nama “Akhyar Center” bukan sekadar label institusi, melainkan refleksi dari identitas perjuangan dan cita besar yang diemban komunitas ini. “Akhyar” sendiri bermakna kebaikan, pilihan terbaik, atau kebajikan, yang sejalan dengan semangat membangun masyarakat yang tercerahkan. Kata “Center” menunjukkan bahwa TBM ini bukan hanya tempat membaca, melainkan pusat aktivitas literasi, kegiatan sosial, dan ruang inovasi berbasis komunitas. Nama ini mengandung amanah besar—bahwa pusat ini harus terus menjadi poros perubahan positif melalui kekuatan pengetahuan.
Makna Keseluruhan Logo
Keseluruhan logo TBM Akhyar Center membentuk sebuah narasi visual yang kuat tentang harmoni antara ilmu dan identitas lokal. Ia menunjukkan bahwa literasi bukan hanya aktivitas membaca buku, melainkan gerakan membangun manusia yang berkarakter, sadar budaya, dan terbuka terhadap kemajuan zaman. Nanas sebagai simbol Prabumulih menjadi pengingat bahwa dari kota kecil pun dapat tumbuh peradaban besar, asal ditopang oleh budaya baca yang kokoh. Logo ini adalah representasi visi besar TBM Akhyar Center: membentuk masyarakat berpengetahuan yang tak tercerabut dari akar budayanya, namun siap menyongsong dunia dengan percaya diri. (*)
Follow Akhyar Center Indonesia on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram