Kamis, 22 Mei 2025

Dwiki Al Akhyar : Guru, Penulis, Trainer, Kreator Pendidikan dan Pegiat Literasi

 

Profil Dwiki Al Akhyar: Guru, Penulis, Trainer, Kreator Pendidikan, dan Pegiat Literasi Sumatera Selatan


Pendidikan Formal

Dwiki Al Akhyar, sejak kecil ia sudah menunjukkan ketertarikan yang kuat pada dunia literasi dan pendidikan. Kecintaannya terhadap membaca dan menulis mendorongnya untuk menekuni bidang pendidikan sebagai jalan hidup dan pengabdian. Lingkungan keluarga dan komunitas di sekitarnya sangat mendukung minat ini, sehingga Akhyar tumbuh menjadi sosok yang gemar berbagi ilmu dengan orang lain.

Pendidikan formalnya dimulai dari sekolah dasar hingga menengah di kampung kelahiran yaitu di Lampung Tengah. Ia kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi dan meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Ud.) di UIN Raden Fatah Palembang - Sumatera Selatan dan kemudian meraih gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) di Universitas Islam An Nur Lampung - Lampung Selatan. Selama masa kuliah, Akhyar aktif mengikuti berbagai seminar dan pelatihan yang berfokus pada metode pengajaran kreatif serta pemanfaatan teknologi dalam pendidikan. Pengalaman akademis ini semakin menguatkan niatnya untuk menjadi guru yang inovatif.

Selain fokus pada pendidikan formal, Akhyar juga sering mengikuti kursus dan workshop literasi yang bertujuan meningkatkan kemampuan menulis dan komunikasi. Ia memahami bahwa sebagai seorang pendidik modern, kemampuan teknologi digital sangat penting untuk menjangkau peserta didik yang lebih luas dan beragam. Oleh sebab itu, ia menekuni pula bidang konten kreator digital untuk menunjang perannya sebagai guru masa kini.

Akhyar juga dikenal aktif dalam komunitas-komunitas literasi di Sumatera Selatan. Ia bergabung dengan Forum Guru Literasi Sumsel yang berupaya meningkatkan kualitas guru dan literasi di tingkat sekolah. Melalui forum ini, Akhyar mengembangkan jejaring profesional serta berkontribusi dalam berbagai program literasi dan pelatihan guru. Partisipasinya dalam komunitas ini menunjukkan komitmen kuatnya terhadap pengembangan pendidikan di daerahnya.

Secara pribadi, Akhyar dikenal sebagai sosok yang ramah dan inspiratif. Ia selalu terbuka menerima masukan dan berbagi pengalaman melalui tulisan maupun konten-konten edukatif yang dibuatnya. Kepribadian ini menjadi modal penting baginya dalam membangun reputasi sebagai guru sekaligus kreator konten yang disegani di kalangan pendidik dan masyarakat luas.

 

Gelar Non Akademik

Gelar Non-Akademik diantaranya Certified Motivator Education (C.ME) NFNLP Based USA., Certified NLP for Excellent Teacher (CNET) Seiso NLP International., Certified NLP Basic Professional (CNLPBP) Seiso NLP International., Certified Motivational Teacher (C.MT) LPK Faqih Fiddin., Certified Islamic School Professional (C.ISP) LPK Faqih Fiddin., Certified Book and Paper Authorship (CBPA) IEEEI Institute., Certified Publick Speaking Professional (CPSP) IEEEI Institute, dan Certified Holistic Healing Herbalist (CHHH) Afiat Herbalis.

 

Karir Sebagai Guru dan Pengajar

Akhyar meniti karir sebagai guru di sekolah Provinsi Sumatera Selatan. Sebagai seorang pendidik, ia dikenal tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga mengedepankan pendekatan kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Ia percaya bahwa proses belajar harus menyenangkan dan memotivasi siswa agar lebih aktif dan mandiri.

Dalam melaksanakan tugasnya, Akhyar memanfaatkan teknologi digital secara maksimal. Ia kerap menggunakan media sosial, video pembelajaran, dan platform online untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih menarik. Pendekatan ini terbukti mampu meningkatkan minat belajar siswa, terutama di era digital yang menuntut guru untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Akhyar juga berperan sebagai mentor bagi guru-guru lain di daerahnya. Melalui pelatihan dan workshop, ia berbagi teknik pembelajaran kreatif dan cara membuat konten edukasi digital yang efektif. Perannya sebagai fasilitator ini membantu meningkatkan kualitas guru di Sumatera Selatan sekaligus mendorong inovasi dalam dunia pendidikan lokal.

Selain mengajar di sekolah, Akhyar sering diundang menjadi narasumber dan pembicara dalam seminar pendidikan tingkat regional maupun nasional. Ia berbagi pengalaman dan insight tentang pengembangan literasi, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, serta strategi mengatasi tantangan pendidikan di era modern. Kesempatan ini membuktikan reputasi dan kredibilitasnya sebagai tenaga pendidik profesional.

Keberhasilan Akhyar dalam dunia pendidikan juga mendapat pengakuan melalui penghargaan guru dedikatif yang diterimanya pada tahun 2024. Penghargaan ini menjadi bukti nyata dedikasi dan kerja kerasnya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan memberdayakan guru serta siswa di Sumatera Selatan.

 


Peran sebagai Penulis dan Penggiat Literasi

Selain aktif sebagai guru, Akhyar juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Ia menulis berbagai artikel, opini, dan karya tulis yang fokus pada tema pendidikan, literasi, dan pengembangan sumber daya manusia. Tulisan-tulisannya sering dimuat di media cetak dan digital, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Tulisan Akhyar banyak membahas refleksi dan analisis terhadap kondisi pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah Sumatera Selatan. Ia juga kerap menulis tentang pentingnya literasi sebagai fondasi utama dalam membangun kualitas generasi muda. Melalui tulisannya, Akhyar berusaha menginspirasi guru dan masyarakat untuk lebih peduli pada pendidikan dan pengembangan diri.

Selain artikel, Akhyar juga menulis buku dan modul pembelajaran yang digunakan sebagai bahan referensi dalam pelatihan guru dan siswa. Karyanya ini memperkaya sumber belajar dan menjadi acuan penting bagi pengembangan pendidikan kreatif dan inovatif di sekolah-sekolah. Hal ini menunjukkan kontribusi signifikan Akhyar dalam dunia literasi dan pendidikan.

Akhyar aktif berpartisipasi dalam gerakan literasi di Sumatera Selatan dengan mengadakan kegiatan membaca dan menulis bersama siswa dan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan membudayakan kebiasaan membaca dan menulis sejak dini agar tercipta masyarakat yang berpengetahuan luas dan kritis. Kontribusi Akhyar dalam gerakan ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.

Melalui perpaduan peran sebagai penulis dan guru, Akhyar berhasil membangun citra sebagai figur pendidik yang tidak hanya mengajarkan tetapi juga menggerakkan masyarakat menuju peningkatan kualitas pendidikan dan literasi. Komitmen ini menjadikan namanya dikenal luas di kalangan pegiat literasi di Indonesia.

 


Kreator Konten Digital di Bidang Pendidikan

Memasuki era digital, Akhyar mengambil langkah maju dengan menjadi kreator konten digital yang fokus pada edukasi, dan dirinya diberikan amanah menjadi Wakil Ketua Guru Kreator Konten Provinsi Sumatera Selatan (GKK Sumsel). Ia memanfaatkan platform-platform seperti YouTube, Tiktok, Instagram, dan Facebook untuk menyebarkan konten pembelajaran dan motivasi kepada khalayak luas, tidak hanya di Sumatera Selatan tetapi juga di seluruh Indonesia.

Konten yang dibuat Akhyar beragam, mulai dari video tutorial pembelajaran, tips menulis kreatif, hingga motivasi belajar yang inspiratif. Ia juga membuat konten yang mudah dipahami dan menarik bagi siswa dan guru sehingga bisa menjadi sumber belajar alternatif di luar kelas. Hal ini membantu meningkatkan akses pendidikan yang merata.

Akhyar dikenal rajin berinteraksi dengan pengikutnya melalui media sosial, menjawab pertanyaan, serta memberikan bimbingan dan dukungan belajar secara online. Aktivitas ini membangun komunitas pembelajaran yang solid dan saling mendukung. Ia juga mengadakan live streaming dan webinar sebagai bentuk pelatihan jarak jauh.

Selain konten pembelajaran, Akhyar memproduksi materi yang mengangkat isu-isu terkini dalam dunia pendidikan dan literasi. Dengan cara ini, ia berperan sebagai penghubung antara dunia pendidikan formal dan digital, menggabungkan dua dunia tersebut untuk memberikan manfaat yang maksimal bagi peserta didik dan guru.

Peran sebagai kreator konten ini juga membuka peluang bagi Akhyar untuk berkolaborasi dengan berbagai organisasi dan institusi pendidikan. Kerjasama ini bertujuan mengembangkan konten berkualitas dan program pelatihan digital yang dapat meningkatkan kapasitas guru dan siswa secara berkelanjutan.

 


Penghargaan dan Pengakuan

Dedikasi dan kontribusi Akhyar dalam dunia pendidikan dan literasi tidak luput dari pengakuan resmi. Pada tahun 2024, ia menerima penghargaan sebagai Guru Dedikatif Provinsi Sumatera Selatan. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan inovasi yang telah diperlihatkan dalam mendidik dan mengembangkan pendidikan di daerahnya.

Selain penghargaan tersebut, Akhyar juga mendapatkan berbagai sertifikat dan penghargaan dari lembaga pendidikan dan komunitas literasi atas perannya dalam pelatihan guru dan peningkatan literasi. Penghargaan-penghargaan ini mengukuhkan statusnya sebagai guru teladan dan inspirator bagi rekan-rekannya di bidang pendidikan.

Akhyar sering diundang sebagai pembicara pada forum-forum pendidikan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Kehadiran dan pemikirannya diapresiasi karena mampu memberikan solusi dan inspirasi dalam menghadapi tantangan pendidikan zaman sekarang, khususnya di daerah-daerah yang masih memerlukan perhatian lebih.

Keberhasilan dan pengakuan ini juga mendorong Akhyar untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan kontribusinya dalam pendidikan. Ia berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui tulisan, pengajaran, dan konten digital demi menciptakan perubahan positif dalam dunia pendidikan Indonesia.

Akhyar adalah contoh nyata guru masa kini yang mampu menggabungkan peran tradisional dengan teknologi digital demi kemajuan pendidikan dan literasi di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan. Namanya terus dikenal sebagai figur inspiratif yang membawa harapan bagi masa depan pendidikan bangsa. (*)

 

Kamis, 08 Mei 2025

Sinergi UNY dan Masyarakat lewat Inovasi Teknologi Pendidikan


Pendahuluan

Perkembangan zaman yang semakin pesat, terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, telah menciptakan disrupsi yang signifikan di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan tinggi. Transformasi digital bukan lagi merupakan pilihan tambahan, melainkan menjadi sebuah keniscayaan untuk menjawab tantangan globalisasi, efisiensi pelayanan, dan relevansi akademik di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Perubahan ini menuntut institusi pendidikan tinggi untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga proaktif dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam seluruh proses pendidikan. Dalam konteks ini, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menempatkan diri sebagai aktor strategis yang berkomitmen untuk menjalankan transformasi digital secara sistematis dan inklusif, guna memastikan bahwa pendidikan tetap relevan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.

Sebagai institusi pendidikan tinggi yang mengemban amanat Tridarma Perguruan Tinggi – yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat – UNY tidak memandang prinsip ini sekadar sebagai jargon administratif. Sebaliknya, Tridarma tersebut dijadikan sebagai fondasi dalam membentuk sinergi antara akademisi, peneliti, mahasiswa, dan masyarakat dalam satu ekosistem pembelajaran yang dinamis. Dalam praktiknya, UNY telah melakukan berbagai inovasi berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran daring dan luring yang lebih efektif dan fleksibel. Pengembangan Learning Management System (LMS), pemanfaatan platform digital untuk kolaborasi riset lintas disiplin, serta digitalisasi layanan akademik menjadi wujud konkret bagaimana teknologi digunakan untuk memperkuat capaian tridarma secara holistik.

Transformasi digital di UNY juga tercermin dalam strategi penguatan peran penelitian dan publikasi ilmiah. Dengan memanfaatkan repositori digital, jurnal daring, dan platform open access, UNY membuka akses yang luas terhadap hasil-hasil riset yang dihasilkan oleh sivitas akademika. Ini tidak hanya mempercepat diseminasi ilmu pengetahuan, tetapi juga memungkinkan kolaborasi yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Teknologi menjadi alat yang mempertemukan peneliti dengan pemangku kepentingan lain, seperti industri, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil, sehingga hasil penelitian dapat diimplementasikan secara nyata untuk menjawab persoalan riil di lapangan.

Dalam aspek pengabdian kepada masyarakat, UNY juga mengadopsi pendekatan teknologi untuk menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas dan beragam. Program-program pemberdayaan berbasis digital, pelatihan daring untuk guru dan pelaku UMKM, serta aplikasi-aplikasi edukatif yang dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa menunjukkan bahwa UNY tidak hanya hadir sebagai lembaga akademik, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial. Teknologi dimanfaatkan sebagai medium untuk memperluas cakupan pengabdian dan memastikan akses yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas.

Keterbukaan informasi publik melalui situs resmi UNY di https://uny.ac.id menjadi cerminan lain dari semangat transformasi digital yang dijalankan secara konsisten oleh universitas ini. Situs tersebut tidak hanya berfungsi sebagai portal informasi, tetapi juga sebagai sarana interaktif bagi masyarakat luas untuk mengenal lebih dekat aktivitas pendidikan, riset, pengabdian, dan kerja sama yang dilakukan oleh UNY. Dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai jembatan komunikasi, UNY menunjukkan komitmennya dalam membangun institusi pendidikan yang transparan, partisipatif, dan akuntabel. Secara keseluruhan, upaya digitalisasi yang dijalankan UNY merupakan bagian integral dari visi untuk menjadi universitas berkelas dunia yang responsif terhadap perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat.



Pendidikan Digital dan Akses Merata


Transformasi teknologi dalam dunia pendidikan tidak hanya menjadi respons atas perkembangan zaman, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam memastikan pemerataan akses pendidikan yang berkualitas. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memanfaatkan momentum ini dengan mengembangkan sistem pembelajaran daring (e-learning) yang memungkinkan terwujudnya pendidikan tanpa batas geografis. Melalui platform digital yang dirancang secara komprehensif, mahasiswa dapat mengakses materi kuliah, berdiskusi, dan mengerjakan tugas secara fleksibel. Inisiatif ini sangat relevan dalam konteks pendidikan tinggi di era digital, di mana mobilitas, efisiensi, dan fleksibilitas menjadi kebutuhan utama bagi peserta didik dari berbagai latar belakang sosial dan wilayah.

Lebih dari sekadar menyediakan layanan pembelajaran daring bagi mahasiswa, UNY memperluas jangkauan transformasi digitalnya dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan dan workshop digital bagi umum. Pelatihan ini mencakup peningkatan literasi digital, pemanfaatan aplikasi pendidikan, serta pelatihan keterampilan teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar. Tujuannya adalah agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga mampu mengelolanya secara produktif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, teknologi bukan diposisikan sebagai penghalang, melainkan sebagai instrumen pemberdayaan yang membuka peluang lebih luas dalam pengembangan kapasitas individu.

Dalam mendukung agenda tersebut, UNY mengandalkan peran strategis pusat-pusat unggulan seperti Pusat Inovasi Pendidikan dan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pusat-pusat ini tidak hanya menjadi laboratorium inovasi, tetapi juga menjadi jembatan antara kampus dan masyarakat, khususnya sekolah-sekolah di daerah tertinggal. Program-program yang dihasilkan mencakup pengembangan konten pembelajaran digital, pelatihan guru berbasis teknologi, hingga penyediaan perangkat lunak edukatif yang dapat diakses secara bebas. UNY secara aktif membangun kolaborasi lintas sektor untuk memastikan bahwa solusi yang dihasilkan relevan dengan kebutuhan lapangan dan dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.

Upaya ini sejalan dengan semangat pemerataan pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pembangunan nasional dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin keempat tentang pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata. Pendidikan berbasis teknologi menjadi sarana penting dalam menjangkau kelompok-kelompok yang selama ini terpinggirkan, baik karena keterbatasan infrastruktur, akses geografis, maupun faktor ekonomi. UNY dengan pendekatan teknologinya menunjukkan bahwa digitalisasi pendidikan tidak boleh memperdalam ketimpangan, tetapi justru harus menjadi jalan keluar dalam menghapus kesenjangan akses terhadap ilmu pengetahuan.

Dengan strategi yang sistematis dan berbasis data, UNY menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang kuat. Pendidikan digital yang inklusif dan merata bukan sekadar retorika, melainkan bagian integral dari misi universitas untuk melayani masyarakat secara luas. Inisiatif-inisiatif yang dilakukan UNY mencerminkan orientasi jangka panjang dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan sensitif terhadap kebutuhan sosial. Dengan demikian, UNY telah menempatkan dirinya sebagai pelopor transformasi pendidikan digital yang berkeadilan di tingkat nasional.


Riset Inovatif Berbasis Teknologi


Sebagai bagian dari komitmen dalam mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) secara aktif mendorong kegiatan riset yang berorientasi pada inovasi pendidikan berbasis teknologi. Dalam konteks era digital, riset semacam ini menjadi sangat strategis karena mampu menjawab tantangan pembelajaran abad ke-21 yang menuntut pendekatan yang adaptif, personal, dan berbasis data. Beberapa contoh konkret dari hasil riset ini antara lain adalah pengembangan aplikasi pembelajaran adaptif yang dapat menyesuaikan konten dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa, media pembelajaran berbasis augmented reality (AR) untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik, serta sistem evaluasi digital yang memungkinkan guru melakukan penilaian secara real-time dan lebih objektif.

Keunggulan pendekatan riset yang dilakukan UNY terletak pada integrasi antara inovasi teknologi dan konteks pendidikan lokal. Penelitian tidak hanya dilakukan di laboratorium atau untuk keperluan publikasi ilmiah semata, melainkan diarahkan agar dapat menjawab permasalahan nyata di lapangan. Hal ini tercermin dalam berbagai program riset terapan yang melibatkan kolaborasi lintas disiplin, baik antar fakultas maupun dengan institusi mitra seperti sekolah, pemerintah daerah, dan lembaga swadaya masyarakat. Melalui pendekatan ini, hasil riset tidak berhenti pada tingkat konsep atau prototipe, tetapi mampu diimplementasikan untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di berbagai level.

Salah satu strategi unik yang diterapkan UNY dalam menjembatani riset dan pengabdian kepada masyarakat adalah melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik berbasis teknologi. Dalam program ini, mahasiswa dan dosen terjun langsung ke lapangan untuk membantu sekolah atau lembaga masyarakat dalam mengadopsi solusi digital. Kegiatan ini meliputi pendampingan dalam penggunaan aplikasi pembelajaran, digitalisasi administrasi sekolah, pelatihan guru dalam pemanfaatan media interaktif, hingga pengembangan konten edukatif lokal berbasis teknologi. Melalui model ini, riset menjadi lebih bermakna karena langsung berdampak pada peningkatan kapasitas masyarakat dan institusi pendidikan di tingkat akar rumput.

Lebih lanjut, UNY juga menekankan pentingnya membangun ekosistem riset yang berkelanjutan dan kolaboratif. Pengembangan pusat riset unggulan, penyediaan dana hibah internal untuk riset inovatif, serta pembentukan komunitas riset mahasiswa menjadi bagian dari strategi untuk mendorong atmosfer ilmiah yang produktif dan kreatif. Selain itu, keterlibatan UNY dalam konsorsium riset nasional dan internasional turut memperluas jejaring dan memperkuat relevansi hasil penelitian yang dilakukan. Dengan kata lain, riset di UNY tidak hanya bersifat responsif terhadap perkembangan teknologi, tetapi juga transformatif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kehidupan masyarakat secara luas.

Dengan pendekatan riset yang terintegrasi, adaptif, dan aplikatif, UNY menunjukkan peran strategisnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang turut mendorong kemajuan teknologi yang humanistik. Inovasi yang lahir dari dunia akademik tidak hanya ditujukan untuk kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk menciptakan dampak sosial yang konkret dan berkelanjutan. Model riset seperti ini menjadi representasi dari komitmen UNY untuk tetap relevan di tengah dinamika perubahan zaman, sekaligus sebagai kontribusi nyata dalam membentuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerdas, inklusif, dan berbasis teknologi.


Kesimpulan

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah membuktikan diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul dalam penyelenggaraan pendidikan, tetapi juga berperan aktif sebagai agen perubahan sosial. Transformasi teknologi yang diintegrasikan ke dalam seluruh aspek Tridarma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—menunjukkan komitmen UNY untuk menjawab tantangan zaman secara adaptif dan strategis. Inisiatif ini tidak berhenti pada penguasaan teknologi, melainkan diarahkan untuk menghasilkan dampak nyata yang menyentuh kehidupan masyarakat, terutama dalam hal peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan.

Pendekatan yang dilakukan UNY bersifat holistik dan partisipatif. Pendidikan digital dikembangkan tidak hanya untuk efisiensi internal, tetapi juga untuk memperluas akses pembelajaran hingga ke daerah terpencil. Riset-riset inovatif diarahkan agar aplikatif dan kontekstual, serta berorientasi pada penyelesaian masalah nyata. Sementara itu, pengabdian masyarakat dilaksanakan secara inklusif dan kolaboratif, dengan memperhatikan kebutuhan lokal dan pemberdayaan komunitas. Semua ini menunjukkan bahwa UNY tidak sekadar menjadi pusat ilmu, melainkan juga mitra aktif dalam membangun masyarakat yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing di era digital.

Oleh karena itu, semangat perubahan dan inovasi yang digagas UNY perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat luas. Kolaborasi yang terbuka dan sinergis menjadi kunci dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan lebih inklusif dalam menjangkau semua kalangan. Untuk mengetahui lebih lanjut dan ikut terlibat dalam berbagai program unggulan UNY, masyarakat dapat mengakses situs resmi universitas di https://uny.ac.id. Di sana terbuka berbagai peluang partisipasi dalam mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih maju, merata, dan berkelanjutan. (*)


Selasa, 06 Mei 2025

Dari Rumah, untuk Bangsa: Kisah Guru Sumatera Selatan Dirikan Taman Bacaan

 


Akhyar Center Indonesia - D.A. Akhyar adalah sosok guru yang dikenal memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan di Provinsi Sumatera Selatan. Selama bertahun-tahun mengabdi di dunia pendidikan, ia melihat langsung bagaimana tantangan dalam meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja. Minimnya akses terhadap buku dan kurangnya ruang belajar yang nyaman menjadi alasan utama rendahnya literasi di daerah tempat ia mengajar.

Melihat kenyataan tersebut, D.A. Akhyar tidak tinggal diam. Dengan semangat yang kuat untuk menciptakan perubahan, ia memutuskan untuk mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) secara mandiri. Keputusan ini bukanlah hal mudah, apalagi dilakukan tanpa bantuan dana dari pemerintah atau lembaga donor. Namun bagi Akhyar, pendidikan adalah tanggung jawab moral, dan ia bersedia mengorbankan sebagian dari penghasilannya demi membuka akses literasi bagi masyarakat.

Dengan memanfaatkan sebagian ruang rumahnya, ia mulai membangun TBM dari nol. Buku-buku awal dikumpulkan dari koleksi pribadi, ditambah hasil sumbangan dari rekan-rekannya yang peduli,  Ia bahkan rela menyisihkan sebagian gaji bulanannya untuk membeli buku baru, majalah anak, hingga ensiklopedia. Meski sederhana, tempat ini kini menjadi surga bagi anak-anak di lingkungan sekitar yang ingin membaca dan belajar di luar jam sekolah. TBM Akhyar Center didirikan di saat Covid melanda dunia tahun 2019, dan seiring berjalanya waktu TBM Akhyar Center mendapatkan hibah 1000 buku dari Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2024.

Tidak hanya menyediakan buku bacaan, D.A. Akhyar juga aktif mengadakan berbagai kegiatan edukatif di TBM. Ia mengajak anak-anak menulis cerita pendek, belajar menggambar, bahkan mengundang relawan untuk memberikan kelas inspiratif. Suasana belajar yang menyenangkan membuat TBM ini semakin ramai dikunjungi, terutama pada sore hari dan akhir pekan. Anak-anak yang sebelumnya lebih banyak menghabiskan waktu bermain gawai, kini mulai rajin berkunjung untuk membaca dan berdiskusi.

TBM yang ia dirikan telah membawa dampak positif tidak hanya bagi anak-anak, tapi juga bagi orang tua dan masyarakat umum. Banyak orang tua mulai menyadari pentingnya kebiasaan membaca sejak dini dan mendukung anak-anak mereka untuk aktif datang ke TBM. Beberapa warga bahkan turut menyumbangkan buku atau alat tulis sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif mulia ini. Semangat gotong royong mulai tumbuh, memperkuat rasa kepedulian di tengah masyarakat.

Meski masih menghadapi banyak keterbatasan—seperti jumlah buku yang belum mencukupi dan fasilitas yang terbatas—Akhyar tidak patah semangat. Ia percaya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Baginya, TBM bukan sekadar ruang baca, tapi juga simbol harapan bahwa masa depan yang cerah bisa diraih melalui ilmu dan literasi. Ia berharap, langkah yang ia ambil ini bisa menginspirasi guru-guru lain untuk turut berbuat hal serupa di wilayahnya masing-masing.

D.A. Akhyar adalah contoh nyata bahwa dedikasi seorang guru bisa melampaui ruang kelas. Dengan kepedulian dan semangat yang tulus, ia menghadirkan cahaya baru di tengah keterbatasan. Taman Bacaan Masyarakat yang ia dirikan menjadi bukti bahwa perjuangan untuk mencerdaskan bangsa bisa dimulai dari rumah sendiri, dari hati yang ingin berbagi, dan dari keyakinan bahwa setiap anak berhak mendapatkan akses pengetahuan yang layak. (*)

© Copyright 2024 Akhyar Center Indonesia | All Right Reserved