Selasa, 06 Mei 2025

Dari Rumah, untuk Bangsa: Kisah Guru Sumatera Selatan Dirikan Taman Bacaan

Dari Rumah, untuk Bangsa: Kisah Guru Sumatera Selatan Dirikan Taman Bacaan

 


Akhyar Center Indonesia - D.A. Akhyar adalah sosok guru yang dikenal memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan di Provinsi Sumatera Selatan. Selama bertahun-tahun mengabdi di dunia pendidikan, ia melihat langsung bagaimana tantangan dalam meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja. Minimnya akses terhadap buku dan kurangnya ruang belajar yang nyaman menjadi alasan utama rendahnya literasi di daerah tempat ia mengajar.

Melihat kenyataan tersebut, D.A. Akhyar tidak tinggal diam. Dengan semangat yang kuat untuk menciptakan perubahan, ia memutuskan untuk mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) secara mandiri. Keputusan ini bukanlah hal mudah, apalagi dilakukan tanpa bantuan dana dari pemerintah atau lembaga donor. Namun bagi Akhyar, pendidikan adalah tanggung jawab moral, dan ia bersedia mengorbankan sebagian dari penghasilannya demi membuka akses literasi bagi masyarakat.

Dengan memanfaatkan sebagian ruang rumahnya, ia mulai membangun TBM dari nol. Buku-buku awal dikumpulkan dari koleksi pribadi, ditambah hasil sumbangan dari rekan-rekannya yang peduli,  Ia bahkan rela menyisihkan sebagian gaji bulanannya untuk membeli buku baru, majalah anak, hingga ensiklopedia. Meski sederhana, tempat ini kini menjadi surga bagi anak-anak di lingkungan sekitar yang ingin membaca dan belajar di luar jam sekolah. TBM Akhyar Center didirikan di saat Covid melanda dunia tahun 2019, dan seiring berjalanya waktu TBM Akhyar Center mendapatkan hibah 1000 buku dari Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2024.

Tidak hanya menyediakan buku bacaan, D.A. Akhyar juga aktif mengadakan berbagai kegiatan edukatif di TBM. Ia mengajak anak-anak menulis cerita pendek, belajar menggambar, bahkan mengundang relawan untuk memberikan kelas inspiratif. Suasana belajar yang menyenangkan membuat TBM ini semakin ramai dikunjungi, terutama pada sore hari dan akhir pekan. Anak-anak yang sebelumnya lebih banyak menghabiskan waktu bermain gawai, kini mulai rajin berkunjung untuk membaca dan berdiskusi.

TBM yang ia dirikan telah membawa dampak positif tidak hanya bagi anak-anak, tapi juga bagi orang tua dan masyarakat umum. Banyak orang tua mulai menyadari pentingnya kebiasaan membaca sejak dini dan mendukung anak-anak mereka untuk aktif datang ke TBM. Beberapa warga bahkan turut menyumbangkan buku atau alat tulis sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif mulia ini. Semangat gotong royong mulai tumbuh, memperkuat rasa kepedulian di tengah masyarakat.

Meski masih menghadapi banyak keterbatasan—seperti jumlah buku yang belum mencukupi dan fasilitas yang terbatas—Akhyar tidak patah semangat. Ia percaya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Baginya, TBM bukan sekadar ruang baca, tapi juga simbol harapan bahwa masa depan yang cerah bisa diraih melalui ilmu dan literasi. Ia berharap, langkah yang ia ambil ini bisa menginspirasi guru-guru lain untuk turut berbuat hal serupa di wilayahnya masing-masing.

D.A. Akhyar adalah contoh nyata bahwa dedikasi seorang guru bisa melampaui ruang kelas. Dengan kepedulian dan semangat yang tulus, ia menghadirkan cahaya baru di tengah keterbatasan. Taman Bacaan Masyarakat yang ia dirikan menjadi bukti bahwa perjuangan untuk mencerdaskan bangsa bisa dimulai dari rumah sendiri, dari hati yang ingin berbagi, dan dari keyakinan bahwa setiap anak berhak mendapatkan akses pengetahuan yang layak. (*)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2024 Akhyar Center Indonesia | All Right Reserved