Jumat, 17 Oktober 2025

Pendiri TBM Akhyar Center Jadi Juri Lomba GTK Transformatif Guru SD se-Kota Prabumulih



TBM Akhyar Center - Kegiatan GTK Transformatif tingkat Kota Prabumulih kembali menghadirkan sosok inspiratif dari kalangan pegiat literasi. D.A. Akhyar, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Akhyar Center, didaulat menjadi salah satu juri dalam lomba GTK Transformatif bagi guru sekolah dasar se-Kota Prabumulih. Kehadirannya bukan hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap kiprahnya di dunia literasi, tetapi juga sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam mendorong transformasi pendidikan berbasis literasi di daerah.

Dalam lomba yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Prabumulih ini, para guru ditantang untuk menampilkan inovasi pembelajaran yang kreatif, adaptif, dan berdampak. Sebagai juri, D.A. Akhyar menilai karya para peserta dari aspek orisinalitas ide, relevansi dengan kebutuhan siswa abad ke-21, serta nilai literasi yang terkandung dalam praktik pembelajaran. Ia menekankan pentingnya pendidikan yang mengintegrasikan nilai kemanusiaan, kolaborasi, dan kecakapan berpikir kritis—unsur yang selama ini menjadi ruh dari kegiatan TBM Akhyar Center.

D.A. Akhyar dikenal luas sebagai pustakawan berprestasi nasional dan pendiri TBM mandiri yang aktif menggerakkan budaya baca di Prabumulih. Melalui TBM Akhyar Center, ia menginisiasi berbagai program literasi berbasis masyarakat, seperti Bibliobattle, kelas menulis kreatif, dan program literasi keluarga. Kepeduliannya terhadap peningkatan kapasitas guru dan siswa dalam literasi digital serta literasi baca-tulis menjadikan dirinya sosok panutan dalam dunia pendidikan lokal maupun nasional.

Keterlibatan D.A. Akhyar dalam ajang GTK Transformatif ini juga menjadi momentum kolaborasi antara komunitas literasi dan lembaga pendidikan formal. Ia berpendapat bahwa gerakan literasi tidak cukup berhenti di ruang baca, tetapi harus hidup di ruang kelas dan terinternalisasi dalam strategi pembelajaran. Melalui kompetisi ini, ia berharap guru-guru SD di Prabumulih dapat menjadi agen perubahan yang membawa semangat literasi transformatif ke dalam setiap kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan GTK Transformatif ini menjadi bukti bahwa pendidikan di Prabumulih terus berkembang dengan dukungan berbagai pihak, termasuk para pegiat literasi seperti D.A. Akhyar. Kolaborasi lintas sektor antara guru, komunitas, dan pemerintah daerah diharapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan dan berkarakter. Dengan semangat literasi dan inovasi, Prabumulih menapaki langkah maju menuju kota yang cerdas, inklusif, dan berbudaya baca.

Minggu, 14 September 2025

Setiap Kunjungan, Satu Langkah Menuju Pengetahuan


TBM Akhyar Center - Hari Kunjungan Perpustakaan adalah momentum penting untuk menumbuhkan minat baca dan menegaskan peran perpustakaan sebagai pusat ilmu dan budaya. Pada hari ini 14 September, setiap pengunjung diberi kesempatan untuk menjelajahi koleksi buku yang beragam, mulai dari literatur fiksi, nonfiksi, hingga bahan referensi ilmiah. Kegiatan ini tidak hanya sekadar kunjungan, tetapi juga sarana edukatif untuk mengenalkan manfaat membaca secara menyenangkan. Melalui interaksi langsung dengan buku dan pustakawan, siswa maupun masyarakat umum dapat belajar menelusuri informasi secara efektif. Perpustakaan menjadi tempat di mana ide, kreativitas, dan pengetahuan bertemu, menciptakan ruang belajar yang inklusif dan inspiratif bagi semua kalangan usia.

Kunjungan ke perpustakaan mendorong pengembangan literasi informasi yang sangat penting di era digital. Dengan berbagai koleksi yang tersedia, pengunjung belajar cara mencari, menyeleksi, dan memahami informasi secara kritis. Selain membaca buku, kegiatan ini sering dilengkapi dengan workshop, pameran buku, dan diskusi interaktif yang menambah pengalaman belajar. Guru, orang tua, dan pustakawan memiliki peran penting dalam membimbing pengunjung agar tidak hanya membaca, tetapi juga menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Hari Kunjungan Perpustakaan menjadi ajang untuk menanamkan kebiasaan membaca sejak dini, sekaligus membangun rasa ingin tahu yang kuat terhadap ilmu pengetahuan dan budaya, yang akan berdampak positif pada perkembangan pribadi dan akademik.

Selain menumbuhkan literasi, kunjungan perpustakaan juga menekankan nilai sosial dan budaya. Perpustakaan merupakan ruang publik yang aman dan nyaman bagi semua orang, tanpa memandang usia, latar belakang, atau status sosial. Di sini, pengunjung dapat belajar menghargai keberagaman informasi dan saling bertukar ide. Kegiatan membaca bersama, diskusi kelompok, atau program storytelling menjadi cara efektif membangun keterampilan komunikasi dan empati. Pengalaman ini menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk menjaga dan menghormati fasilitas publik. Hari Kunjungan Perpustakaan sekaligus mengingatkan kita bahwa membaca bukan aktivitas individual semata, tetapi juga bagian dari pembentukan komunitas yang kritis, cerdas, dan peduli pada lingkungan intelektualnya.

Perpustakaan modern kini tidak hanya menyediakan buku cetak, tetapi juga sumber digital dan multimedia yang semakin mempermudah akses informasi. Teknologi ini memungkinkan pengunjung belajar lebih interaktif, misalnya melalui e-book, database ilmiah, dan aplikasi pembelajaran. Hari Kunjungan Perpustakaan menjadi kesempatan untuk memperkenalkan inovasi ini kepada masyarakat luas, terutama generasi muda yang cenderung digital native. Pustakawan berperan sebagai fasilitator yang membantu pengunjung memahami cara memanfaatkan sumber informasi digital secara efektif dan etis. Dengan kombinasi buku fisik dan digital, perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan belajar yang beragam, menjaga relevansi dan perannya sebagai pusat pengetahuan di tengah perkembangan zaman yang semakin cepat.

Mengikuti Hari Kunjungan Perpustakaan memberikan pengalaman yang menyenangkan sekaligus mendidik. Setiap kunjungan membuka peluang untuk menemukan pengetahuan baru, mengasah imajinasi, dan memperluas wawasan. Bagi pelajar, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk menulis, meneliti, dan berkreasi. Untuk masyarakat umum, perpustakaan menjadi ruang refleksi dan sumber informasi terpercaya di tengah derasnya informasi digital yang belum tentu akurat. Dengan merayakan hari ini secara rutin, kita mendorong budaya literasi yang kuat dan berkelanjutan. Selamat Hari Kunjungan Perpustakaan, mari manfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu, memperkaya wawasan, dan menumbuhkan cinta membaca yang akan membawa manfaat seumur hidup.

Sabtu, 13 September 2025

Pemerataan Akses Literasi: Tujuh Perpustakaan dan TBM Aktif di Kota Prabumulih

TBM Akhyar Center - Kota Prabumulih yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan komitmennya dalam mendorong budaya literasi melalui penyediaan berbagai perpustakaan dan taman bacaan masyarakat (TBM) di sejumlah kecamatan dan kelurahan. Data yang ditampilkan mencatat adanya tujuh perpustakaan dan TBM yang tersebar di wilayah kota ini dengan tahun pendirian atau pembaruan yang bervariasi antara 2022 hingga 2024. Kehadiran fasilitas-fasilitas ini menjadi indikator nyata bahwa literasi telah menjadi bagian penting dalam pembangunan sumber daya manusia di tingkat lokal.

Di Kecamatan Prabumulih Timur, terdapat dua lembaga literasi yang aktif yaitu B24 TBM Akhyar Center dan Perpustakaan Insan Cinta. Keduanya berada di Kelurahan Gunung Ibul, menunjukkan adanya konsentrasi kegiatan literasi di wilayah ini. B24 TBM Akhyar Center terbilang baru karena tercatat pada tahun 2024, sementara Perpustakaan Insan Cinta telah lebih dahulu hadir sejak tahun 2022. Kehadiran dua fasilitas baca dalam satu kelurahan memperlihatkan antusiasme komunitas lokal dalam mendukung akses informasi dan pendidikan nonformal.

Kecamatan Prabumulih Utara juga menunjukkan geliat literasi yang kuat dengan adanya dua perpustakaan, yakni Perpustakaan Kelurahan Pasar I dan Perpustakaan Mangga Besar, yang keduanya mulai aktif pada tahun 2023. Perpustakaan-perpustakaan ini menjadi tempat penting bagi warga untuk membaca, berdiskusi, dan mengakses informasi. Letaknya yang berada di dua kelurahan berbeda memperluas jangkauan layanan perpustakaan di wilayah utara kota.

Sementara itu, Kecamatan Prabumulih Selatan turut berperan dalam pemerataan akses baca dengan adanya dua perpustakaan yang juga berdiri pada tahun 2023, yaitu Perpustakaan Kelurahan Tanjung Raman dan Perpustakaan Tanjung Menang. Dengan tambahan dua perpustakaan ini, Prabumulih Selatan menjadi wilayah yang cukup aktif dalam menyediakan sarana literasi berbasis komunitas. Masyarakat di wilayah ini kini memiliki lebih banyak pilihan untuk mengakses bahan bacaan secara gratis dan mudah dijangkau.

Kehadiran TBM seperti B24 TBM Akhyar Center juga menandakan bahwa inisiatif literasi tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari kelompok masyarakat yang peduli akan pentingnya pendidikan dan informasi. TBM biasanya dikelola secara mandiri atau bersama komunitas, dan menjadi ruang alternatif bagi anak-anak dan remaja untuk belajar di luar lingkungan sekolah. Bentuk partisipasi masyarakat semacam ini sangat berharga untuk memperluas jangkauan literasi ke seluruh lapisan masyarakat.

Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa Kota Prabumulih telah bergerak aktif dalam membangun ekosistem literasi yang menyentuh berbagai wilayah administratif, dari pusat kota hingga kelurahan. Tahun-tahun pendirian yang berdekatan mencerminkan adanya program berkelanjutan yang dijalankan pemerintah bersama masyarakat. Dengan adanya tujuh perpustakaan dan TBM yang tersebar merata, Kota Prabumulih memiliki fondasi kuat untuk mewujudkan visi sebagai kota yang literat, inklusif, dan berdaya saing di bidang pendidikan informal.(*)

Selasa, 22 Juli 2025

Kepala TBM Akhyar Center Jadi Juri Bergengsi di Lomba Video Literasi Budaya Prabumulih


TBM Akhyar Center - Kota Prabumulih kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan literasi lokal dengan menggelar Lomba Video Konten Literasi Budaya. Acara ini diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Prabumulih sebagai upaya menggali potensi kreativitas generasi muda dalam mendokumentasikan kearifan lokal. Salah satu sorotan utama kegiatan ini adalah kehadiran Kepala TBM Akhyar Center, Dwiki Al Akhyar, S.Ud., M.Pd., yang dipercaya sebagai juri dalam perlombaan ini.

Dikenal sebagai pegiat literasi dan pendidik yang aktif di dunia pendidikan dan literasi digital, Akhyar dinilai memiliki kapasitas serta pengalaman yang mumpuni dalam menilai kualitas konten literasi berbasis budaya. Penunjukannya sebagai juri menjadi nilai tambah bagi penyelenggaraan lomba ini, sekaligus menginspirasi para peserta untuk menghadirkan karya yang orisinal, edukatif, dan berdaya saing.

Dalam keterangannya, Dwiki menyampaikan bahwa lomba ini menjadi ruang penting untuk mengabadikan nilai-nilai budaya lokal melalui pendekatan visual yang dekat dengan generasi muda. "Literasi budaya harus hadir dalam bentuk yang bisa dinikmati secara digital, dan lomba ini adalah langkah nyata untuk mewujudkannya," ujar Akhyar yang juga aktif sebagai trainer literasi visual.

Lomba video konten ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek teknis pengambilan gambar, namun juga pada kekuatan narasi, keakuratan informasi budaya, serta kreativitas penyampaian pesan. Karya-karya peserta dinilai berdasarkan dampaknya terhadap peningkatan kesadaran literasi budaya di kalangan masyarakat, khususnya pelajar dan pemuda.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik semangat baru bagi komunitas literasi di Prabumulih dan sekitarnya. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan pun berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi program literasi berbasis teknologi dan budaya, dengan menggandeng para penggerak literasi seperti TBM Akhyar Center demi memperkuat identitas lokal di era digital. (*)


Senin, 07 Juli 2025

Pengenalan Aplikasi Kipin di Bimtek Membaca Nyaring

 


TBM Akhyar Center – Di tengah kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring yang diadakan oleh Perpustakaan dan Kearsipan Kota Prabumulih, narasumber Akhyar tidak hanya membahas teknik membaca, tetapi juga mengenalkan aplikasi inovatif bernama Kipin atau Kios Pintar School. Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi alat bantu bagi para guru dalam mengembangkan minat baca anak-anak, Senin (7/7/2025)

Akhyar menjelaskan bahwa Kipin adalah platform digital yang menyediakan berbagai sumber belajar, termasuk buku, video, dan materi interaktif untuk anak-anak. "Melalui aplikasi ini, guru dapat mengakses berbagai bahan ajar yang menarik dan relevan, sehingga proses belajar menjadi lebih menyenangkan," ungkapnya. Para peserta terlihat antusias saat mendengar penjelasan mengenai fitur-fitur yang ditawarkan oleh aplikasi tersebut, peserta tercatat sebanyak 50 peserta Guru TK PAUD Se Kota Prabumulih.

Dalam sesi demonstrasi, Akhyar menunjukkan cara mengoperasikan aplikasi Kipin. Peserta diajak untuk mencoba mendaftar dan menjelajahi berbagai konten yang tersedia. "Aplikasi ini dirancang agar mudah digunakan, baik oleh guru maupun siswa, sehingga bisa diakses kapan saja dan di mana saja," tambahnya. Banyak guru yang merasa terbantu dengan kemudahan akses informasi yang ditawarkan.

Di samping itu, Akhyar juga menjelaskan pentingnya integrasi teknologi dalam pendidikan. "Di era digital ini, anak-anak harus diperkenalkan dengan teknologi yang mendukung proses belajar mereka. Kipin adalah salah satu solusi untuk menjembatani kebutuhan tersebut," katanya. Peserta pun berdiskusi tentang bagaimana mereka dapat memanfaatkan aplikasi ini dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Salah satu peserta Bimtek, seorang guru TK, mengaku sangat tertarik dengan aplikasi Kipin. "Kami sering kesulitan mencari bahan ajar yang menarik untuk anak-anak. Dengan Kipin, sepertinya kami bisa lebih kreatif dalam mengajar," ujarnya. Banyak guru lain yang mengungkapkan hal serupa, menandakan bahwa aplikasi ini dapat menjadi angin segar dalam dunia pendidikan.

Akhyar juga mengingatkan pentingnya melibatkan orang tua dalam proses penggunaan aplikasi ini. "Orang tua bisa berperan aktif dengan mendampingi anak-anak saat menggunakan Kipin, sehingga pembelajaran di rumah juga dapat berjalan dengan baik," katanya. Ini diharapkan dapat memperkuat keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak.

Di akhir sesi, Akhyar menyampaikan, "Inovasi seperti ini sangat penting untuk mendukung literasi dan pendidikan di Kota Prabumulih. Mari kita manfaatkan teknologi untuk menciptakan generasi yang cerdas dan mencintai membaca," tutupnya. Bimtek ini berhasil memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka.(*)

Kamis, 19 Juni 2025

Kunjungan Tim Perpusda Prabumulih di TBM Akhyar Center


TBM Akhyar Center — Suasana penuh keakraban dan semangat literasi mewarnai kunjungan tim dari Perpustakaan Daerah Kota Prabumulih ke Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Akhyar Center, Kamis (19/6). Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam menjalin sinergi antara lembaga literasi masyarakat dan institusi pemerintah dalam meningkatkan minat baca warga.

Kehadiran tim dari Perpustakaan Daerah kunjungan dan jumpa.langsung bersama pendiri sekaligus pengelola TBM Akhyar Center, D.A. Akhyar, S.Ud., M.Pd, bersama pengurus aktif lainnya. Dalam sambutannya, Akhyar menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan mengungkapkan harapan agar kolaborasi ini dapat mendorong gerakan literasi yang lebih luas di Prabumulih, khususnya di kalangan generasi muda.

Dalam kunjungan tersebut, tim Perpustakaan Daerah meninjau langsung fasilitas dan aktivitas TBM, mulai dari layanan baca buku gratis, ruang kreatif anak, hingga program pelatihan literasi digital. Mereka juga berdiskusi mengenai strategi pengelolaan TBM berbasis komunitas serta tantangan yang dihadapi dalam menghidupkan budaya membaca di tengah masyarakat.

TIM Perpustakaan Daerah Kota Prabumulih dalam kunjungan ini menyampaikan apresiasinya terhadap upaya yang dilakukan TBM Akhyar Center. Menurutnya, semangat gotong royong dan inisiatif dalam menyediakan ruang literasi mandiri adalah aset berharga yang perlu didukung dan dikembangkan.

TBM Akhyar Center menjadi contoh nyata bagaimana literasi bisa tumbuh dari bawah, dengan semangat dan kepedulian komunitas. Semoga pertemuan ini akan menjadi kerja sama berkelanjutan dalam bentuk pendampingan, pelatihan, dan distribusi bahan bacaan.

Sebagai penutup, kedua pihak menyepakati pentingnya kolaborasi antara TBM dan Perpustakaan Daerah dalam mengembangkan program-program literasi yang relevan dan berkelanjutan. Akhyar berharap, ke depan TBM Akhyar Center dapat menjadi mitra strategis dalam membumikan budaya baca dan menulis di Kota Prabumulih. (*)

Sabtu, 14 Juni 2025

Dinas Perpustakaan Prabumulih Gelar Lomba Video Konten Literasi, Total Hadiah 19 Juta Rupiah


TBM Akhyar Center — Dalam rangka mengembangkan budaya literasi di tengah masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Prabumulih kembali menyelenggarakan kegiatan inovatif bertajuk Lomba Video Konten Literasi. Lomba ini terbuka untuk masyarakat umum dengan usia minimal 13 tahun dan mengusung tema besar “Perkembangan Perpustakaan, Budaya Baca dan Literasi sesuai potensi dan khasanah Daerah Kota Prabumulih atau Daerah Masing-masing.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai bagian dari upaya memperkuat literasi lokal berbasis kekayaan budaya dan potensi daerah. Pendaftaran dan pengumpulan naskah dibuka sejak 23 Mei hingga 20 Juni 2025, memberikan cukup waktu bagi para peserta untuk berkreasi dan menyusun konten video terbaik mereka.

Syarat utama lomba ini adalah video harus bersifat original, belum pernah dipublikasikan, dan bertemakan literasi dengan nuansa lokal Prabumulih atau daerah asal masing-masing peserta. Video wajib memiliki resolusi minimal 720p dengan format MP4 atau MOV, berdurasi antara 5 hingga 10 menit.

Selain sebagai media ekspresi kreatif, lomba ini juga bertujuan mengangkat kearifan lokal melalui narasi digital. Dengan pendekatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat, khususnya generasi muda, yang terlibat dalam pelestarian nilai budaya serta peningkatan kesadaran literasi melalui teknologi.

Total hadiah yang disiapkan oleh panitia mencapai Rp19.000.000. Juara 1 akan mendapatkan uang pembinaan Rp5.000.000, Juara 2 sebesar Rp4.000.000, dan Juara 3 sebesar Rp3.000.000 — masing-masing dilengkapi trofi dan piagam penghargaan. Selain itu, terdapat juga hadiah Rp1.000.000 untuk tujuh peserta favorit pilihan panitia.

Bagi yang ingin berpartisipasi dalam kompetisi besar ini, pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui tautan berikut: KLIK DISINI

Informasi lengkap dan petunjuk teknis bisa diperoleh dengan menghubungi narahubung yang tertera pada flyer resmi lomba atau mengunjungi situs web https://bit.ly/Lomba-VideoKonten-Literasi2025

Ayo, tunjukkan kreativitasmu! Mari angkat budaya dan literasi daerah melalui karya video yang inspiratif. Jangan lewatkan kesempatan berharga ini untuk menjadi bagian dari gerakan literasi digital yang membangun.! (*)

Senin, 26 Mei 2025

Filosofi Logo TBM Akhyar Center

 


Filosofi Logo TBM Akhyar Center

Logo TBM Akhyar Center bukan sekadar lambang visual, melainkan representasi mendalam dari identitas, semangat, dan cita-cita besar gerakan literasi yang lahir dari masyarakat dan untuk masyarakat. Setiap elemen dalam logo mengandung makna simbolik yang kuat dan terhubung erat dengan akar budaya serta visi transformasi literasi di Prabumulih. Logo ini menjadi manifestasi nilai-nilai luhur yang diusung oleh TBM Akhyar Center dalam perjuangannya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalan literasi yang berakar pada kearifan lokal dan berorientasi global.

 

Warna Emas dan Hitam: Elegansi dalam Kesederhanaan

Warna emas dalam logo melambangkan kemuliaan dan harapan. Emas menggambarkan pencerahan yang lahir dari proses membaca dan belajar—dua kegiatan yang menjadi inti dari gerakan literasi. Ia mencerminkan kilau harapan bagi masa depan masyarakat yang tercerahkan dan beradab. Sementara itu, warna hitam menyimbolkan kekuatan, ketegasan, dan kestabilan. Hitam menjadi fondasi kokoh bagi TBM Akhyar Center dalam membangun gerakan literasi yang konsisten, tangguh, dan berkelanjutan, tak mudah goyah oleh arus zaman maupun tantangan sosial.

 

Tulisan “TBM” di Puncak Logo: Pilar Literasi Masyarakat

Huruf kapital “TBM” yang berada di bagian puncak logo tampil mencolok dan gagah. Penempatan ini menegaskan posisi Taman Bacaan Masyarakat sebagai garda terdepan pendidikan nonformal di tengah masyarakat. Letaknya di puncak melambangkan arah perjuangan yang menjulang tinggi, penuh semangat dan harapan untuk mencerdaskan bangsa dari akar rumput. TBM bukan hanya tempat membaca, melainkan institusi rakyat yang membangun kecerdasan kolektif secara inklusif dan menyeluruh.

 

Buku Terbuka di Dasar Logo: Sumber Ilmu, Gerbang Perubahan

Buku terbuka yang terletak di dasar logo menjadi lambang dari keterbukaan akses terhadap ilmu pengetahuan. Ia mencerminkan semangat inklusivitas dan kesediaan untuk berbagi ilmu kepada semua lapisan masyarakat. Setiap halaman yang terbuka adalah undangan untuk menjelajah, memahami, dan membentuk karakter yang kuat. Penempatan buku di dasar juga menegaskan bahwa seluruh pencapaian dan pertumbuhan bermula dari fondasi literasi—yakni membaca, memahami, dan belajar secara berkelanjutan.

 

Daun Nanas Tumbuh dari Buku: Akar Lokal, Wawasan Global

Di atas buku terbuka tumbuh bentuk daun yang menyerupai mahkota nanas, ikon khas Kota Prabumulih. Unsur ini menegaskan akar lokal dari TBM Akhyar Center—bahwa gerakan ini lahir dari dan untuk masyarakat setempat. Mahkota nanas menjadi lambang kearifan lokal yang dijunjung tinggi, sekaligus menandai arah pertumbuhan menuju wawasan global. Daun nanas yang menjulang mengisyaratkan literasi yang hidup, yang terus tumbuh di tanah subur budaya baca dan tak pernah berhenti menggapai langit pengetahuan.

 

Lingkaran Gelap yang Mengelilingi: Simbol Perlindungan dan Kesatuan

Lingkaran berwarna hitam yang melingkupi seluruh elemen logo melambangkan kesatuan, kontinuitas, dan perlindungan. Ia menjadi simbol komunitas yang saling terhubung dalam satu misi mulia: membentuk masyarakat literat yang tangguh dan inklusif. Lingkaran juga menegaskan bahwa TBM Akhyar Center hadir sebagai ruang aman bagi siapa pun yang ingin belajar, berdiskusi, dan bertumbuh. Nilai-nilai literasi dilindungi dan dirawat dalam ruang ini, menjadikannya rumah bersama bagi para pencinta ilmu.

 

Tulisan “Akhyar Center”: Identitas, Cita, dan Amanah

Nama “Akhyar Center” bukan sekadar label institusi, melainkan refleksi dari identitas perjuangan dan cita besar yang diemban komunitas ini. “Akhyar” sendiri bermakna kebaikan, pilihan terbaik, atau kebajikan, yang sejalan dengan semangat membangun masyarakat yang tercerahkan. Kata “Center” menunjukkan bahwa TBM ini bukan hanya tempat membaca, melainkan pusat aktivitas literasi, kegiatan sosial, dan ruang inovasi berbasis komunitas. Nama ini mengandung amanah besar—bahwa pusat ini harus terus menjadi poros perubahan positif melalui kekuatan pengetahuan.

 

Makna Keseluruhan Logo

Keseluruhan logo TBM Akhyar Center membentuk sebuah narasi visual yang kuat tentang harmoni antara ilmu dan identitas lokal. Ia menunjukkan bahwa literasi bukan hanya aktivitas membaca buku, melainkan gerakan membangun manusia yang berkarakter, sadar budaya, dan terbuka terhadap kemajuan zaman. Nanas sebagai simbol Prabumulih menjadi pengingat bahwa dari kota kecil pun dapat tumbuh peradaban besar, asal ditopang oleh budaya baca yang kokoh. Logo ini adalah representasi visi besar TBM Akhyar Center: membentuk masyarakat berpengetahuan yang tak tercerabut dari akar budayanya, namun siap menyongsong dunia dengan percaya diri. (*)

 

© Copyright 2019-2025 Akhyar Center Indonesia | All Right Reserved