TBM Akhyar Center - Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter, akhlak, dan keimanan peserta didik. Namun, tantangan zaman membuat metode pembelajaran perlu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satunya adalah penggunaan media digital yang interaktif, seperti teknologi 3D. Melalui pendekatan ini, kisah-kisah para nabi yang biasanya hanya dibaca atau diceritakan, kini bisa divisualisasikan lebih hidup dan menarik sehingga lebih mudah dipahami oleh generasi muda.
Assemblr sebagai platform berbasis augmented reality (AR) dan 3D menghadirkan pengalaman belajar baru yang interaktif. Guru dapat membuat visualisasi tokoh, lokasi, maupun peristiwa sejarah Islam secara mendetail. Misalnya, kisah Nabi Nuh dan bahtera besar yang dibuatnya dapat divisualisasikan dalam bentuk model 3D. Dengan begitu, siswa tidak hanya mendengar cerita, tetapi juga seolah-olah melihat gambaran nyata dari peristiwa tersebut, menjadikan pembelajaran lebih berkesan.
Penggunaan teknologi 3D dalam pembelajaran agama Islam melalui Assemblr mampu menjembatani antara tradisi dan modernitas. Kisah-kisah Al-Qur’an yang penuh makna bisa disampaikan dengan cara yang relevan dengan dunia digital anak-anak sekarang. Hal ini juga membantu guru mengatasi kebosanan siswa ketika hanya belajar dengan buku teks. Visualisasi interaktif mendorong rasa ingin tahu dan mempermudah mereka memahami nilai moral yang terkandung dalam setiap kisah nabi.
Selain memperkaya pengalaman belajar, Assemblr juga membuka ruang kolaborasi antara guru dan siswa. Guru dapat menugaskan siswa untuk membuat proyek visualisasi kisah nabi dalam bentuk 3D. Misalnya, menggambarkan Ka’bah pada masa Nabi Ibrahim atau perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad. Dengan keterlibatan aktif siswa, pembelajaran agama Islam tidak lagi bersifat satu arah, tetapi menjadi proses kreatif yang mendorong partisipasi, pemahaman, sekaligus penghayatan nilai-nilai spiritual.
Kelebihan lain dari Assemblr adalah kemampuannya menanamkan konsep pembelajaran berbasis pengalaman. Ketika siswa dapat berinteraksi dengan objek 3D kisah nabi, mereka merasa seperti bagian dari cerita tersebut. Hal ini membuat pesan moral lebih melekat dalam ingatan. Misalnya, saat melihat simulasi Nabi Musa membelah laut, siswa bisa merasakan kekuatan iman dan keajaiban yang Allah berikan, sehingga nilai keimanan tidak hanya diajarkan, tetapi benar-benar dirasakan.
Implementasi pembelajaran agama Islam dengan Assemblr juga melatih keterampilan abad ke-21. Siswa tidak hanya belajar agama, tetapi juga meningkatkan literasi digital, berpikir kritis, serta kreativitas. Dengan begitu, pendidikan agama Islam tidak lagi dianggap kuno, melainkan sejalan dengan kebutuhan generasi modern. Teknologi 3D memberi ruang bagi siswa untuk memahami Islam dengan cara yang menyenangkan, tanpa mengurangi esensi ajaran yang sarat makna spiritual dan moral.
Pada akhirnya, penggunaan teknologi 3D melalui Assemblr menjadi inovasi yang menjanjikan dalam pendidikan agama Islam. Kisah para nabi dapat dihidupkan kembali dengan visualisasi yang menarik, membuat siswa lebih terhubung dengan sejarah dan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Dengan metode ini, generasi muda dapat tumbuh sebagai pribadi beriman yang juga melek teknologi. Inilah langkah nyata mengintegrasikan dakwah, pendidikan, dan inovasi dalam satu wadah yang bermanfaat.(*)


Follow Akhyar Center Indonesia on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram