Kamis, 21 Agustus 2025

Naik Level di Assemblr Certified Educator: Dari Inventor hingga Trailblazer



TBM Akhyar Center - Bergabung dengan Assemblr Certified Educator (ACE) bukan sekadar menjadi bagian dari komunitas, tetapi juga perjalanan penuh semangat untuk terus bertumbuh. Di dalam ACE, setiap langkah yang Anda ambil, setiap tugas yang diselesaikan, dan setiap karya yang dihasilkan akan membawa Anda naik ke level baru. Sistem level ini bukan hanya simbol pencapaian, melainkan juga motivasi untuk terus berkembang sebagai pendidik inovatif.

Di level pertama, Anda akan memulai perjalanan sebagai Inventor (level 1–3). Pada tahap ini, Anda sedang merintis fondasi dengan membuat karya awal di Assemblr EDU. Meski sederhana, karya Anda adalah pijakan awal yang menunjukkan keberanian untuk berinovasi. Menjadi Inventor berarti Anda berani mencoba hal baru, melampaui cara mengajar konvensional, dan membuka jalan menuju kreativitas yang lebih besar.

Setelah itu, perjalanan membawa Anda menjadi seorang Explorer (level 4–6). Sebagai Explorer, Anda mulai menjelajahi berbagai fitur, tantangan, dan kemungkinan baru di Assemblr EDU. Semangat penjelajahan inilah yang membedakan Anda dengan guru lain—Anda tidak hanya puas dengan dasar-dasar, tetapi terus mencari pengalaman baru yang bisa membuat pembelajaran semakin menarik bagi siswa.

Naik lebih tinggi, Anda akan mencapai Wizard (level 7–9). Di level ini, Anda bukan hanya menjelajah, tetapi sudah mampu “bermain sulap” dengan kreativitas. Proyek-proyek Anda semakin kompleks dan memukau, membuat siswa merasakan pengalaman belajar yang luar biasa. Menjadi Wizard adalah bukti bahwa Anda telah menguasai keahlian dalam memadukan teknologi dan pendidikan dengan cara yang penuh daya tarik.

Perjalanan tidak berhenti di sana. Ada level Enlightener (level 10–12), di mana Anda mulai menjadi inspirasi bagi guru lain. Kreativitas Anda bukan hanya bermanfaat di kelas sendiri, tetapi juga mulai menyebar, memberi pencerahan kepada rekan-rekan sejawat. Dari sini, Anda akan melangkah menuju Maven (level 13–15), sosok panutan yang memiliki reputasi sebagai inovator pembelajaran.

Dan akhirnya, puncak tertinggi adalah Trailblazer (level 16–18). Inilah level di mana Anda menjadi pelopor. Sebagai Trailblazer, Anda bukan hanya pengguna teknologi, tetapi pembawa perubahan. Anda menyalakan semangat guru-guru lain untuk berani berinovasi, menciptakan warisan positif dalam dunia pendidikan global. Setiap badge yang diraih bukan sekadar tanda, melainkan cerita perjuangan dan dedikasi.

Dengan adanya sistem level dan badge ini, ACE menghadirkan perjalanan penuh motivasi. Setiap guru bisa merasakan progres nyata, merayakan pencapaian, dan terus bersemangat untuk naik ke tahap berikutnya. Jadi, mari jadikan perjalanan di ACE sebagai bukti bahwa kita adalah pendidik pembelajar sepanjang hayat—yang terus berkembang, berbagi, dan menginspirasi dunia. (*)

Jumat, 15 Agustus 2025

Dunia Belajar Baru Ada di Genggamanmu bersama Assemblr


TBM Akhyar Center - Belajar kini tak lagi terbatas pada buku teks dan papan tulis. Dengan Assemblr, kamu dapat memasuki dunia pembelajaran interaktif yang memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) secara mudah. Bayangkan mempelajari tata surya dengan melihat planet berputar di atas meja, atau memahami anatomi tubuh manusia melalui model 3D yang bisa diputar dan diperbesar. Semua itu bisa diakses langsung dari laptop, tablet, atau smartphone tanpa perlu perangkat mahal. Assemblr dirancang untuk semua orang—baik guru, siswa, maupun kreator konten—agar dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih hidup dan memikat. Inilah saatnya meninggalkan metode belajar konvensional yang membosankan dan mulai menjadikan pembelajaran sebagai petualangan yang penuh warna, seru, dan mudah diakses kapan saja, di mana saja.

Assemblr EDU hadir untuk mengubah cara guru menyampaikan materi dan cara siswa memahaminya. Dengan ratusan materi interaktif yang sudah tersedia, guru bisa langsung menggunakannya atau membuat versi mereka sendiri tanpa harus paham coding. Editor visualnya yang intuitif memudahkan siapa pun untuk menambahkan teks, gambar, video, atau objek 3D ke dalam pembelajaran. Hasilnya, siswa tidak hanya mendengar atau membaca, tetapi juga berinteraksi langsung dengan materi pelajaran. Misalnya, pelajaran sejarah dapat dilengkapi tur virtual ke situs bersejarah, atau matematika disajikan dengan simulasi bangun ruang yang nyata. Assemblr memastikan setiap pembelajaran menjadi lebih relevan, mudah dipahami, dan menarik perhatian, sehingga siswa lebih bersemangat mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir.

Salah satu fitur unggulan Assemblr adalah kemampuannya menghubungkan dunia nyata dengan dunia digital melalui “custom marker”. Marker ini bisa ditempatkan pada buku, poster, atau media cetak lainnya, lalu saat dipindai menggunakan aplikasi Assemblr, akan muncul konten interaktif seperti model 3D, animasi, atau informasi tambahan. Bayangkan membuka buku IPA dan melihat struktur jantung berdetak di layar ponsel, atau mempelajari geografi dengan peta yang memunculkan relief gunung dan sungai secara realistis. Fitur ini membuat materi ajar menjadi lebih kontekstual dan menyenangkan. Tidak hanya itu, siswa juga menjadi lebih aktif dalam mengeksplorasi pelajaran karena setiap halaman atau gambar bisa menyimpan kejutan yang menambah rasa ingin tahu mereka.

Assemblr juga menghadirkan kemudahan dalam akses dan distribusi. Karya yang dibuat dapat dibagikan melalui tautan, di-embed ke website, atau menggunakan marker AR yang bisa diakses siapa saja. Baik pembelajaran tatap muka maupun daring, semua materi dapat disampaikan dengan lancar dan tetap memikat. Platform ini dapat dijalankan di berbagai perangkat, mulai dari PC, laptop, hingga smartphone, sehingga siapa pun dapat belajar tanpa batasan tempat atau waktu. Guru bisa memberikan tugas interaktif yang bisa diakses siswa di rumah, sementara siswa bisa mempresentasikan proyek kreatif mereka kepada teman-teman atau bahkan khalayak luas. Fleksibilitas ini menjadikan Assemblr pilihan ideal untuk mendukung pembelajaran modern yang mengedepankan kreativitas dan kolaborasi.

Tak hanya untuk kegiatan belajar mengajar formal, Assemblr juga membuka peluang luas untuk pembelajaran nonformal yang kreatif. Misalnya, membuat permainan edukatif berbasis AR, kuis interaktif, atau bahkan lomba pencarian harta karun di lingkungan sekolah dengan petunjuk digital. Aktivitas seperti ini melatih kerja sama tim, problem solving, dan kreativitas siswa. Dengan memanfaatkan interaktivitas yang dimiliki Assemblr, kegiatan belajar tidak lagi terasa seperti kewajiban, melainkan menjadi pengalaman seru yang dinanti-nantikan. Inovasi seperti ini membantu mengubah persepsi siswa terhadap belajar, dari sesuatu yang membosankan menjadi kegiatan yang penuh tantangan dan kesenangan.

Teknologi yang ditawarkan Assemblr tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga mempersiapkan siswa menghadapi masa depan yang semakin digital. Dengan terbiasa menggunakan teknologi AR dan VR sejak dini, siswa memiliki keterampilan tambahan yang akan berguna di berbagai bidang pekerjaan. Guru pun mendapatkan alat yang efektif untuk mengemas materi pelajaran dengan cara yang relevan di era teknologi. Selain itu, penggunaan media interaktif terbukti membantu meningkatkan retensi informasi, karena siswa belajar melalui pengalaman langsung. Assemblr bukan sekadar aplikasi, melainkan jembatan menuju pembelajaran masa depan yang memadukan kreativitas, teknologi, dan keterlibatan aktif dari semua pihak.

Kini, semua alasan untuk tidak mencoba pembelajaran berbasis teknologi semakin hilang. Assemblr telah membuktikan bahwa membuat materi belajar yang interaktif, menarik, dan mudah diakses bukanlah hal sulit. Hanya dengan perangkat yang sudah dimiliki sehari-hari, guru dan siswa dapat menciptakan serta menikmati pengalaman belajar yang tak terlupakan. Saatnya meninggalkan metode belajar yang pasif dan membosankan. Mari bersama-sama membuka pintu menuju dunia belajar baru yang ada di genggaman kita—dunia di mana setiap pelajaran adalah petualangan, setiap topik adalah penemuan baru, dan setiap siswa memiliki kesempatan untuk benar-benar terlibat dalam proses belajar. Bersama Assemblr, masa depan pendidikan ada di tangan kita sekarang.(*)

Belajar Jadi Seru: Jelajahi Dunia AR & VR Bersama Assemblr



TBM Akhyar Center - ayangkan sebuah ruang belajar yang tidak lagi terbatas pada papan tulis dan buku teks, melainkan penuh dengan objek 3D yang bisa kamu putar, perbesar, dan lihat dari segala arah, seolah-olah berada tepat di hadapanmu. Assemblr menghadirkan cara belajar baru dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) yang dapat diakses siapa saja tanpa memerlukan keterampilan coding. Melalui antarmuka sederhana dan fitur drag-and-drop, kamu bisa membuat materi pembelajaran yang interaktif dalam hitungan menit. Guru dapat menjelaskan konsep sulit dengan visualisasi langsung, sementara siswa lebih mudah memahami karena informasi disajikan secara visual dan menarik. Semua ini dapat dilakukan langsung dari laptop atau ponsel, menjadikan pengalaman belajar jauh lebih seru, modern, dan efektif di era digital seperti sekarang.

Jika selama ini presentasi atau materi ajar terasa membosankan, kini saatnya mengubahnya menjadi pengalaman yang memikat lewat Assemblr EDU. Platform ini memungkinkan kamu membuat atau menggunakan ratusan materi siap pakai yang telah didesain untuk berbagai mata pelajaran. Dengan tampilan menyerupai editor visual seperti Canva, siapa pun bisa mendesain konten tanpa merasa rumit. Cukup pilih template, tambahkan objek atau gambar, lalu lihat bagaimana materi itu berubah menjadi sesuatu yang bisa dipindai dan dihidupkan melalui perangkat. Hasilnya, siswa tidak hanya membaca atau mendengar penjelasan, tetapi ikut berinteraksi secara langsung. Dengan dukungan teknologi ini, proses belajar menjadi lebih dinamis, menarik, dan menyenangkan, memicu rasa ingin tahu yang lebih besar di dalam kelas.

Tidak hanya terbatas pada visualisasi statis, Assemblr menawarkan berbagai fitur interaktivitas yang membuat materi belajar menjadi lebih hidup. Kamu dapat menambahkan animasi yang bergerak sesuai narasi, tombol yang memicu tampilan informasi baru, atau transisi antar adegan layaknya sebuah tur virtual. Misalnya, guru sejarah dapat membuat perjalanan interaktif menelusuri peninggalan masa lalu, atau guru biologi menampilkan simulasi proses fotosintesis secara real-time. Semua itu bisa dilakukan hanya dengan beberapa klik, tanpa perangkat mahal atau pengetahuan teknis mendalam. Dengan kombinasi antara kemudahan penggunaan dan kekayaan fitur, Assemblr menjadi jembatan antara ide kreatif dan pengalaman belajar yang imersif, yang mampu mengikat perhatian siswa lebih lama.

Fitur lain yang membuat Assemblr istimewa adalah kemampuannya mengubah media cetak menjadi pengalaman digital interaktif. Kamu bisa membuat “marker” khusus pada halaman buku, poster, atau kartu belajar, lalu mengaitkannya dengan model 3D atau penjelasan tambahan yang akan muncul saat dipindai. Bayangkan buku IPA yang saat dibuka menampilkan rangkaian organ tubuh manusia secara 3D, atau peta geografi yang memunculkan bentuk pegunungan dalam model nyata. Hal ini tidak hanya mempermudah pemahaman konsep, tetapi juga membuat proses belajar menjadi petualangan seru. Siswa pun termotivasi untuk lebih aktif mencari tahu, karena setiap halaman dan gambar bisa menjadi pintu menuju pengalaman baru yang tak terduga sebelumnya.

Kemudahan akses menjadi nilai tambah besar bagi Assemblr. Platform ini dapat digunakan melalui browser web di laptop atau PC, dan juga tersedia sebagai aplikasi di ponsel atau tablet. Semua hasil kreasi dapat dibagikan dengan cepat lewat tautan, disematkan di website, atau dibagikan menggunakan marker AR yang dapat dipindai siapa saja. Fitur berbagi ini sangat membantu guru yang ingin menjangkau siswa di luar kelas, atau bagi pelajar yang ingin menunjukkan hasil proyek kreatif mereka kepada dunia. Bahkan tanpa koneksi internet yang super cepat, materi masih bisa diakses dengan lancar. Dengan fleksibilitas ini, Assemblr menjadi pilihan tepat untuk mendukung pembelajaran jarak jauh maupun tatap muka.

Assemblr tidak hanya berfungsi untuk pembelajaran formal di sekolah, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan kreatif lainnya seperti membuat kuis interaktif, permainan edukasi, hingga proyek kolaboratif antar siswa. Misalnya, guru dapat mengadakan “scavenger hunt” di sekolah, di mana siswa harus memindai marker AR di berbagai lokasi untuk menemukan petunjuk dan menyelesaikan misi. Kegiatan ini tidak hanya melatih kerja sama, tetapi juga menumbuhkan rasa antusias terhadap proses belajar. Dengan memberikan pengalaman langsung dan melibatkan partisipasi aktif, Assemblr membantu mengubah persepsi belajar dari kewajiban menjadi petualangan yang menyenangkan dan bermakna.

Saat ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia pendidikan, dan Assemblr hadir untuk memanfaatkannya secara maksimal. Dengan memadukan kreativitas, interaktivitas, dan kemudahan akses, platform ini membuka peluang tanpa batas untuk membuat pembelajaran lebih berwarna. Tidak ada lagi pelajaran yang terasa membosankan atau sulit dimengerti, karena setiap ide dapat divisualisasikan dengan cara yang memukau. Inilah saatnya guru, siswa, dan bahkan orang tua untuk ikut serta dalam revolusi belajar yang lebih modern dan menyenangkan. Mari bergabung dengan Assemblr, dan ciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya diingat, tetapi juga menginspirasi di masa depan.(*)

Selasa, 12 Agustus 2025

Belajar Agama Jadi Seru: Menghidupkan Kelas PAI dengan Assemblr EDU



TBM Akhyar Center - Serunya belajar Pendidikan Agama Islam kini bisa dirasakan dengan cara yang lebih hidup dan interaktif berkat hadirnya teknologi seperti Assemblr EDU. Platform ini memungkinkan guru mengubah materi ajar menjadi pengalaman visual 3D dan Augmented Reality (AR) yang menarik. Bagi guru PAI, ini adalah peluang emas untuk membawa siswa merasakan atmosfer pembelajaran yang berbeda dari sekadar membaca buku teks atau menonton video. Dengan visual yang realistis, konsep-konsep penting dalam agama bisa disampaikan dengan cara yang memikat dan mudah diingat.

Bayangkan saat mempelajari rukun Islam, siswa tidak hanya membaca daftar atau mendengar penjelasan, tetapi dapat melihat Ka’bah dalam bentuk 3D, memutar pandangan, dan mengamati detailnya. Guru dapat membuat simulasi jalannya ibadah haji, mulai dari thawaf, sa’i, hingga wukuf di Arafah. Hal ini memberi pengalaman belajar yang lebih mendalam, karena siswa bisa memahami alur dan makna setiap ibadah secara langsung melalui visualisasi.

Tidak hanya itu, Assemblr EDU juga dapat digunakan untuk mengajarkan sejarah Islam secara interaktif. Perjalanan hijrah Nabi Muhammad ï·º dari Makkah ke Madinah, misalnya, dapat divisualisasikan melalui peta 3D yang dilengkapi anotasi di setiap titik penting. Siswa dapat melihat jalur perjalanan, lokasi peristiwa bersejarah, hingga mempelajari konteks sosial dan politik pada masa tersebut. Dengan cara ini, sejarah tidak lagi terasa membosankan, melainkan seperti menjelajahi kisah nyata.

Kelebihan lain dari Assemblr EDU adalah kemampuannya menciptakan pembelajaran mandiri yang menyenangkan. Siswa dapat mengakses proyek pembelajaran dari ponsel mereka, menjelajahi objek 3D kapan saja, dan mengulang materi sesuai kebutuhan. Guru pun dapat menambahkan penjelasan, kuis, atau tautan sumber tambahan pada objek, sehingga siswa bisa belajar sesuai kecepatan mereka sendiri tanpa kehilangan arah.

Dalam pembelajaran PAI yang bersifat praktikal, seperti tata cara wudu dan salat, Assemblr EDU bisa menjadi media penguatan pemahaman. Guru dapat membuat simulasi langkah demi langkah yang dapat diikuti siswa secara langsung. Dengan AR, siswa bahkan dapat memproyeksikan model ke ruang mereka, sehingga pembelajaran terasa seperti praktik nyata di hadapan mereka. Pendekatan ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam beribadah.

Dari sisi kreativitas, guru PAI memiliki kebebasan untuk menyesuaikan materi dengan kebutuhan siswa. Assemblr EDU menyediakan perpustakaan objek 3D yang beragam, namun guru juga bisa mengunggah model buatan sendiri. Hal ini membuka peluang untuk membuat materi pembelajaran yang unik, relevan dengan budaya lokal, sekaligus tetap sesuai ajaran Islam. Dengan begitu, pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Pada akhirnya, memanfaatkan Assemblr EDU untuk Pendidikan Agama Islam adalah langkah strategis untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih bermakna. Siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga mengalami dan merasakannya secara visual dan interaktif. Teknologi ini membantu guru menyampaikan pesan agama dengan cara yang relevan bagi generasi digital, sambil tetap menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Dengan perpaduan inovasi dan kearifan, proses belajar PAI bisa menjadi pengalaman yang seru, mendalam, dan menginspirasi.(*)

Jumat, 01 Agustus 2025

Membuka Dunia Digital di Taman Bacaan Masyarakat bersama Assemblr EDU



TBM Akhyar Center - Taman Bacaan Masyarakat (TBM) telah lama menjadi pelita bagi warga di berbagai pelosok negeri. Di tempat sederhana itu, anak-anak, remaja, hingga orang tua mendapatkan akses literasi, membuka jendela dunia melalui buku. Namun, seiring perkembangan zaman, literasi tidak lagi terbatas pada bacaan cetak. Era digital menuntut metode baru yang lebih interaktif dan visual. Di sinilah Assemblr EDU hadir sebagai jembatan penghubung antara semangat literasi tradisional dan kecanggihan teknologi. Platform ini memungkinkan pengelola TBM memperkenalkan pengalaman belajar berbasis Augmented Reality (AR) yang membuat kegiatan membaca, belajar, dan berkreasi jadi lebih menyenangkan serta relevan dengan dunia digital masa kini. TBM tidak hanya menjadi rumah bagi buku-buku, tetapi juga tempat mengenalkan literasi digital yang bermakna dan mudah diakses.


Apa Itu Assemblr EDU dan Mengapa Penting untuk TBM?

Assemblr EDU adalah platform edukasi berbasis teknologi Augmented Reality yang memungkinkan guru, fasilitator, atau pustakawan membuat dan menyampaikan materi ajar dalam bentuk visual interaktif. Konten bisa berupa model 3D, animasi, teks, gambar, dan suara yang hidup ketika dipindai lewat perangkat mobile. Untuk Taman Bacaan Masyarakat yang ingin meningkatkan daya tarik pembelajaran, Assemblr EDU sangat relevan. Anak-anak yang sebelumnya enggan membaca bisa tertarik kembali ketika buku-buku diberi tambahan konten visual. Misalnya, buku cerita rakyat bisa dihidupkan dengan tokoh 3D dan narasi suara. Ini menjadikan pengalaman membaca lebih nyata dan menggugah imajinasi. Selain itu, teknologi ini mudah diakses—hanya butuh smartphone dan koneksi internet—yang membuatnya cocok diterapkan di TBM, bahkan yang berada di wilayah terbatas sekalipun.


Meningkatkan Minat Baca dan Belajar Anak dengan Teknologi AR

Salah satu tantangan utama di TBM adalah rendahnya minat baca anak-anak. Buku yang hanya menyajikan teks sering kali terasa membosankan di tengah gempuran video dan game digital. Assemblr EDU menjadi solusi dengan mengubah cara belajar menjadi lebih visual, interaktif, dan menyenangkan. Anak-anak bisa melihat bagaimana planet-planet bergerak, tubuh manusia dijelaskan dalam 3D, atau tokoh sejarah muncul secara nyata lewat kamera ponsel. Dengan pengalaman belajar yang imersif, mereka bukan hanya membaca, tapi juga merasakan. Hal ini memicu rasa ingin tahu dan memperkuat pemahaman konsep. Dalam jangka panjang, pendekatan seperti ini tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga mengembangkan literasi visual, kreativitas, dan keterampilan abad 21 yang sangat dibutuhkan di masa depan.


Pelatihan dan Keterlibatan Komunitas di TBM Digital

Penerapan Assemblr EDU di TBM tentu membutuhkan pelatihan bagi pengelola dan relawan. Namun, kabar baiknya adalah platform ini cukup mudah dipelajari, bahkan oleh orang yang tidak berlatar belakang teknologi. Dengan sedikit pelatihan, pengelola TBM dapat membuat konten AR sendiri sesuai kebutuhan lokal—seperti materi tentang budaya daerah, cerita rakyat setempat, hingga kampanye kesehatan. Keterlibatan masyarakat juga penting. Orang tua, guru, dan tokoh lokal bisa turut andil dalam pengembangan konten. TBM kemudian berubah menjadi ruang kolaborasi lintas generasi. Anak-anak tidak hanya menjadi konsumen konten, tetapi juga pembuat. Hal ini membuka peluang besar bagi TBM untuk menjadi pusat belajar digital berbasis komunitas, yang membentuk warga belajar aktif dan kreatif.


Integrasi Buku Cetak dan Teknologi: Kolaborasi yang Harmonis

Salah satu keunggulan Assemblr EDU adalah kemampuannya untuk tidak menggantikan buku, melainkan melengkapinya. Buku-buku yang sudah ada di TBM bisa diperkaya dengan kode AR atau QR yang ketika dipindai akan mengeluarkan konten tambahan seperti gambar bergerak, narasi suara, atau penjelasan interaktif. Ini menjadi cara cerdas untuk membuat buku cetak tetap relevan di era digital. Anak-anak tetap membaca secara fisik, tapi juga dibantu oleh visualisasi digital yang mendukung pemahaman. Misalnya, buku IPA tentang tumbuhan dapat disertai model 3D bunga yang bisa diputar dan dijelajahi. Kolaborasi ini mendorong pemahaman holistik—menggabungkan kekuatan membaca tradisional dan eksplorasi digital. TBM pun semakin fleksibel menghadirkan pengalaman belajar yang kaya, seru, dan bermanfaat.


Dampak Sosial: Literasi Digital yang Inklusif dan Merata

Dengan menggunakan Assemblr EDU, TBM tidak hanya memfasilitasi literasi baca tulis, tetapi juga memperluas cakupan literasi digital. Ini sangat penting dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan. TBM yang dulunya hanya diisi rak-rak buku kini bisa berubah menjadi ruang kreatif berbasis teknologi, di mana anak-anak bisa belajar coding dasar, membuat konten edukatif, dan memahami teknologi AR secara praktis. Ini membuka akses ke dunia digital bagi mereka yang sebelumnya tertinggal. Dengan pendekatan ini, kesenjangan digital dapat dipersempit. Literasi tidak lagi terbatas bagi mereka yang berada di kota besar. Bahkan di desa atau wilayah terpencil, anak-anak bisa punya akses ke teknologi pembelajaran terkini, menjadikan TBM sebagai pusat transformasi sosial berbasis pengetahuan.


Merancang Masa Depan TBM yang Lebih Cerdas

Assemblr EDU menawarkan lebih dari sekadar alat bantu pembelajaran—ia adalah pintu menuju transformasi ekosistem literasi di Indonesia. Taman Bacaan Masyarakat yang dulunya hanya mengandalkan buku kini dapat menjadi pionir dalam literasi digital dan kreatif. Dengan dukungan teknologi AR, TBM bisa menarik lebih banyak anak, mendorong minat belajar, serta menciptakan komunitas pembelajar yang aktif dan produktif. Tentu, proses ini perlu komitmen, pelatihan, dan kolaborasi. Namun, manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar. Assemblr EDU adalah contoh nyata bahwa teknologi bisa menyatu dengan nilai-nilai lokal dan tradisi baca, menciptakan pendidikan masa depan yang inklusif, menyenangkan, dan berdampak. Mari kita hidupkan TBM dengan sentuhan teknologi untuk masa depan yang lebih cerah.(*)


Selasa, 22 Juli 2025

Kepala TBM Akhyar Center Jadi Juri Bergengsi di Lomba Video Literasi Budaya Prabumulih


TBM Akhyar Center - Kota Prabumulih kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan literasi lokal dengan menggelar Lomba Video Konten Literasi Budaya. Acara ini diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Prabumulih sebagai upaya menggali potensi kreativitas generasi muda dalam mendokumentasikan kearifan lokal. Salah satu sorotan utama kegiatan ini adalah kehadiran Kepala TBM Akhyar Center, Dwiki Al Akhyar, S.Ud., M.Pd., yang dipercaya sebagai juri dalam perlombaan ini.

Dikenal sebagai pegiat literasi dan pendidik yang aktif di dunia pendidikan dan literasi digital, Akhyar dinilai memiliki kapasitas serta pengalaman yang mumpuni dalam menilai kualitas konten literasi berbasis budaya. Penunjukannya sebagai juri menjadi nilai tambah bagi penyelenggaraan lomba ini, sekaligus menginspirasi para peserta untuk menghadirkan karya yang orisinal, edukatif, dan berdaya saing.

Dalam keterangannya, Dwiki menyampaikan bahwa lomba ini menjadi ruang penting untuk mengabadikan nilai-nilai budaya lokal melalui pendekatan visual yang dekat dengan generasi muda. "Literasi budaya harus hadir dalam bentuk yang bisa dinikmati secara digital, dan lomba ini adalah langkah nyata untuk mewujudkannya," ujar Akhyar yang juga aktif sebagai trainer literasi visual.

Lomba video konten ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek teknis pengambilan gambar, namun juga pada kekuatan narasi, keakuratan informasi budaya, serta kreativitas penyampaian pesan. Karya-karya peserta dinilai berdasarkan dampaknya terhadap peningkatan kesadaran literasi budaya di kalangan masyarakat, khususnya pelajar dan pemuda.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik semangat baru bagi komunitas literasi di Prabumulih dan sekitarnya. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan pun berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi program literasi berbasis teknologi dan budaya, dengan menggandeng para penggerak literasi seperti TBM Akhyar Center demi memperkuat identitas lokal di era digital. (*)


© Copyright 2024 Akhyar Center Indonesia | All Right Reserved